Pada era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian penting dalam dunia pendidikan. Dua platform teknologi terkemuka yang digunakan di banyak institusi pendidikan di seluruh dunia adalah Microsoft 365 Education dan Google Workspace for Education. Keduanya menawarkan berbagai fitur dan manfaat yang dapat membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Namun, apa perbedaan antara keduanya?
Ada dua nama besar dalam bisnis teknologi, yaitu Microsoft dan Google. Keduanya telah menjadi menjadi landasan perangkat lunak bisnis selama beberapa dekade, dan beberapa tahun terakhir ini, Microsoft dan Google mulai masuk ke dunia pendidikan.
Sejak pandemi COVID-19 mendisrupsi pembelajaran, pendidikan pun semakin tergantung pada hal-hal yang mendukung digitalisasi. Microsoft 365 Education dan Google Workspace for Education adalah dua platform yang populer digunakan di dunia pendidikan. Keduanya menawarkan berbagai fitur yang dapat membantu siswa dan guru dalam mengelola tugas, berkolaborasi, dan berkomunikasi.
Microsoft 365 Education dan Google Workspace for Education sama-sama merupakan cloud-based productivity suites, yang mencakup berbagai alat yang dirancang khusus untuk institusi pendidikan, dan menawarkan berbagai fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan pendidik dan siswa. Berikut adalah perbandingan kedua platform tersebut.
Produktivitas dan Kolaborasi
Baik Microsoft 365 Education maupun Google Workspace for Education menawarkan serangkaian aplikasi yang penting untuk produktivitas dan kolaborasi. Keduanya menawarkan fungsionalitas serupa, dengan word processing, spreadsheet, presentation, digital notes, conferencing tool, dan email. Microsoft 365 Education menawarkan Microsoft Word, Excel, PowerPoint, OneNote, Teams, dan Outlook. Sedangkan Google Workspace for Education menyediakan Google Docs, Sheets, Slides, Keep, Meet dan Gmail.
Meskipun keduanya menawarkan fitur yang memungkinkan beberapa pengguna untuk bekerja dalam satu dokumen, Google Workspace for Education dirancang untuk real-time collaboration, yang lebih memudahkan pengguna untuk bekerja dalam waktu yang bersamaan.
Komunikasi
Microsoft 365 Education menawarkan Microsoft Teams, yang merupakan pengembangan dari Skype dan Lync milik Microsoft. Fitur ini dapat digunakan untuk konferensi video, rapat daring, dan panggilan video.
Google Workspace for Education telah dilengkapi dengan Google Meet, yang dapat digunakan untuk konferensi video, rapat daring, dan panggilan video. Tersedia juga Space Chat untuk mengirim pesan teks.
Penyimpanan (storage)
Keduanya menawarkan cloud-based storage solutions (penyimpanan berbasis awan). Google mengimplementasikan pooled storage (penyimpanan bersama) hingga 100TB di Google Drive, Gmail, Google Photos, Google Drawing, dan Jamboard. Kebijakan ini diterapkan sejak Juli 2022.
Microsoft juga mengimplementasikan pooled storage hingga 100TB di OneDrive, SharePoint, dan Exchange. Kebijakan ini baru saja diterapkan beberapa waktu lalu, dimulai sejak perpanjangan kontrak berikutnya, tetapi tidak lebih cepat dari 1 Agustus 2024.
Meskipun keduanya saat ini telah menerapkan kebijakan yang serupa terhadap penyimpanan, Google terlebih dahulu mengimplementasikannya. Hal ini merupakan indikasi bahwa Google lebih berinovasi dan berkomitmen dalam menyediakan solusi penyimpanan yang aman dan terjamin bagi penggunanya.
Aksesibilitas
Microsoft 365 Education dan Google Workspace for Education dapat diakses dari perangkat apa pun dan di mana pun dengan koneksi internet. Sebagai catatan, Microsoft 365 memiliki versi desktop yang dapat diinstal dan dapat digunakan di PC, sedangkan Google Workspace berbasis web namun memiliki kemampuan untuk bekerja secara offline juga.
Harga dan Lisensi
Baik Microsoft 365 Education maupun Google Workspace for Education menawarkan edisi gratis dan berbayar. Microsoft 365 Education juga gratis untuk sekolah yang telah membeli lisensi Microsoft Office, sedangkan Google Workspace for Education gratis untuk institusi yang memenuhi syarat, salah satu syarat yang berlaku di Indonesia adalah institusi pendidikan tersebut harus terdaftar di Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Kemendikbudristek.
Lisensi pada Microsoft 365 Education
- A1 (lisensi gratis)- Solusi pembelajaran satu-kali-per-perangkat yang sederhana. Mendukung penggunanya dengan aplikasi desktop seperti Word, Excel, PowerPoint, Microsoft Teams, dan banyak lainnya. Lisensi ini juga menyediakan manajemen cloud melalui Microsoft Intune for Education untuk menghemat waktu dengan mengelola perangkat Anda dalam satu dasbor.
- A3 – Aplikasi Office desktop dengan peningkatan alat keamanan dan manajemen. Mencakup semua yang ada dalam lisensi A1, ditambah fitur tambahan seperti Bookings and Live Events. Lisensi A3 juga menyediakan keamanan, manajemen, dan analitik tingkat lanjut.
- A5 – Mencakup semua fitur yang terdapat pada lisensi A3, dengan tambahan rangkaian alat pembelajaran, compliance, keamanan, dan manajemen yang komprehensif.
Lisensi pada Google Workspace for Education
- Education Fundamentals (lisensi gratis) – mencakup fitur dan alat esensial untuk pendidikan, seperti:
- Alat kolaborasi: Classroom, Docs, Sheets, Slides, Forms, dan lainnya.
- Alat komunikasi: Google Meet, Gmail, Space Chat.
- Pencegah kebocoran data pada Gmail dan Google Drive.
- Education Standard – mencakup semua fitur dalam Education Fundamentals, dengan tambahan:
- Pusat keamanan untuk mendeteksi, mencegah, dan memulihkan ancaman secara proaktif.
- Pengelolaan perangkat dan aplikasi tingkat lanjut untuk menjalankan audit dan menerapkan aturan keamanan serta akses aplikasi.
- Ekspor log Gmail dan Classroom untuk mendapatkan insight dan analytic menggunakan BigQuery.
- Teaching and Learning Upgrade – mencakup semua fitur dalam Education Standard, dengan tambahan:
- Rapat dengan peserta hingga 250 orang dan live stream dengan penonton dalam domain hingga 10.000 orang menggunakan Google Meet.
- Fitur interaksi premium Google Meet, termasuk Tanya-Jawab, polling, breakout room, dan lainnya.
- Classroom add-ons untuk mengintegrasikan konten dan alat favorit secara langsung.
- Originality Report tanpa batas dan pencocokan karya antarsiswa dalam private repository yang menampung tugas dari siswa-siswa sebelumnya.
- Mengubah konten baru dan yang sudah ada menjadi tugas yang menarik dan interaktif dengan practice sets.
- Education Plus – mencakup semua fitur dalam Teaching and Learning Upgrade, dengan tambahan:
- Rapat dengan peserta hingga 500 orang dan live stream dengan penonton dalam domain hingga 100.000 orang menggunakan Google Meet.
- Sinkronisasi daftar nama siswa langsung ke Classroom dari Management Information System.
- Cloud Search yang dipersonalisasi untuk domain Anda, agar informasi mudah diakses dan ditemukan.
- Appsheet, untuk membuat aplikasi tanpa koding.
- Respons prioritas dari tim spesialis pendidikan.
Singkatnya, baik Microsoft 365 Education maupun Google Workspace for Education menawarkan berbagai alat dan fitur untuk membantu siswa dan guru berkolaborasi dan mengelola pekerjaan mereka dengan lebih efisien. Pilihan di antara keduanya pada akhirnya bergantung pada kebutuhan dan preferensi spesifik lembaga pendidikan.
Jika Anda menitikberatkan pada kolaborasi real-time dan kebanyakan pekerjaan berbasis online, maka Google Workspace adalah jawabannya. Namun jika Anda memerlukan aplikasi produktivitas yang detail dan tidak harus terpaku pada progres real-time, Microsoft 365 bisa dijadikan pilihan.
Penulis: Astrid Prahitaningtyas
Artikel terkait:
- Perbedaan Google Sheets dan Microsoft Excel yang Wajib Diketahui
- Transformasi Digital dengan Google for Education
- Chrome OS Flex: Laptop Lemot Langsung Lincah!
- Kenali Google Workspace for Education Lebih Dekat
- Google Workspace for Education Pooled Storage: Ini yang Perlu Anda Ketahui
- Google AppSheet dan Microsoft Power Apps: Pilih Mana?
- Dampak Ekonomis Google Workspace for Education Plus