SMAS Kristen YPKPM Ambon Bertransformasi Digital dengan Google Workspace for Education Plus

google workspace for education plus

SMAS Kristen YPKPM Ambon telah menggunakan Google Workspace for Education Fundamentals sejak tahun 2020. Kemudian upgrade ke edisi Teaching and Learning, serta mencoba menggunakan Chromebook. Namun kemudian memutuskan untuk naik kelas ke edisi Education Plus. Apa yang mendasari keputusan tersebut? Yuk, simak artikel ini.

Sejak tahun 2020 SMAS Kristen YPKPM Ambon telah memulai perjalanan transformasi digital pendidikan dengan menggunakan Google Workspace for Education Fundamentals. Seiring berjalannya waktu, SMAS Kristen YPKPM Ambon merasa tertantang untuk mengeksplorasi benefit apa saja yang akan didapatkan jika menggunakan edisi lanjutannya.

Awal tahun 2023 ini, REFO berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan salah satu pemangku kepentingan di SMAS Kristen YPKPM Ambon tentang perjalanan tranformasi digital sekolah yang memiliki visi untuk mempersiapkan siswa berprofil Pancasila, yang takut akan Tuhan, melalui pengajaran & pembelajaran berkualitas tinggi itu. Berikut adalah hasil percakapan tersebut.

Pada tahun 2020, SMAS Kristen YPKPM Ambon mendiskusikan kemungkinan penggunaan Chromebook di sekolah, dikombinasikan dengan edisi lanjutan dari Google Workspace for Education. Mereka banyak mempelajari mengenai hal ini webinar yang diberikan REFO, juga percontohan dari Google Reference School yang berhasil dicetak oleh REFO, yaitu Sekolah Kristen IPEKA. Dari situ, manajemen sekolah memutuskan untuk upgrade ke edisi Teaching and Learning, yang dipaketkan dengan Chromebook.

“Menggunakan Teaching and Learning dan Chromebook cukup mengejutkan. Banyak sekali fitur-fitur yang membantu dalam proses pembelajaran, seperti breakout room, rekaman video, dan polling. Di situ kami menyadari bahwa dalam pembelajaran dengan Classroom, kita bisa menerapkan pembelajaran berkelompok dan merekam juga merekam prosesnya. Kami butuhkan rekaman, tak hanya proses di kelas, tapi juga setiap kali ada meeting,” ujar Ricky Latuihamallo, seorang guru dan yang juga ditugaskan sebagai penyelia teknologi pembelajaran digital di SMAS Kristen YPKPM Ambon. Saat itu, ada lima pendidik yang akunnya di-upgrade ke Teaching and Learning, termasuk akun Ricky.

Dengan berbagai informasi yang didapatkannya, Ricky merasa makin tertantang untuk memperbaiki sistem manajemen di sekolahnya, seperti memantau aktivitas siswa di kelas, kehadiran, dan sebagainya. Hal-hal yang bisa didapatkan dengan naik kelas ke Education Plus. “Kami ingin mengatur manajemen sekolah kami dengan rapi dan berbasis data,” tambah Ricky.

Setelah kembali berdiskusi, akhirnya SMAS Kristen YPKPM Ambon memutuskan upgrade ke Google Workspace for Education Plus pada tahun 2022. “Akhirnya kami semua di sekolah bisa merasakan manfaat yang luar biasa dari Education Plus ini. Kami bisa melihat data dengan grafik, mengatur penggunaan email dan kuota penyimpanan bersama. Fiturnya sangat lengkap, dan semuanya berbasis data, karena terekam dalam sistem,” kata Ricky.

Fitur Persetujuan Dokumen juga sangat mempermudah, karena sangat menghemat waktu. Tidak lagi perlu mengirimkan dokumen kertas, hal ini juga mengurangi risiko dokumen rusak atau hilang di jalan. Sangat memudahkan sistem administrasi sekolah, juga pembelajaran dengan siswa, terutama di masa pandemi lalu, saat tugas-tugas harus dikirimkan ke rumah masing-masing siswa dengan kertas.

Sebagai penyelia teknologi pembelajaran digital di SMAS Kristen YPKPM Ambon, Ricky berusaha untuk terus mendapatkan update mengenai fitur-fitur Google Workspace for Education Plus, dan meneruskannya ke pemangku kepentingan di sekolahnya melalui lokakarya yang dilaksanakan secara berkesinambungan.

Sejak menggunakan teknologi Google, Ricky menyatakan bahwa sistem kependidikan dan pembelajaran di sekolahnya berubah total. Segala sesuatu yang biasanya dilakukan secara manual, bertumpuk-tumpuk, tidak terorganisir dengan baik, sekarang sudah didigalisasi. Tentu lebih efisien dan efektif. Kolaborasi juga lebih mudah dilakukan dalam satu ekosistem.

“Dulu kami biasa-biasa saja, tetapi dengan teknologi Google, semuanya mudah diatur dan sangat aman. Semua tertata dengan rapi. Kami semua di sini merasa senang,” ujar Ricky lagi.

Meski begitu, masih menurut Ricky, mengubah pola pikir dari manual ke digital memang bukanlah hal yang mudah. Ricky menjelaskan bahwa program unggulan di SMAS Kristen YPKPM Ambon adalah “Anak Beta Cerdas Digital” (ABCD), dengan menargetkan semua kegiatan menjadi paperless di tahun 2024. Namun begitu, pandemi COVID-19 yang kemudian “memaksa” seluruh pemangku kepentingan di SMAS Kristen YPKPM Ambon untuk go digital. “Kami semua sudah pernah mendapatkan pelatihan dari REFO sejak sebelum masa pandemi, dan karena pandemi, hal itu yang terus saya ulangi untuk rekan-rekan saya, hingga akhirnya pola pikir digital itu terbentuk,” tambah Ricky.

Saat ini, meskipun pembelajaran telah dilakukan secara tatap muka, SMAS Kristen YPKPM Ambon tak menghentikan transformasi digitalnya. Banyak kegiatan pembelajaran yang tetap menggunakan teknologi Google, salah satunya Google Classroom, di mana dilaksanakan pemberian tugas dan penilaian, jadi seandainya pun kegiatan belajar mengajar dilakukan di luar kelas, pengelolaannya tetap menggunakan Google Classroom.

Berambisi untuk menjadi Google Reference School dan dengan program unggulan ABCD, SMAS Kristen YPKPM Ambon terus membarui pengetahuan dan keterampilan pemangku kepentingannya dengan teknologi Google. Hal ini dilakukan dengan bantuan REFO, yang terus memberikan pendampingan dan konsultasi. Yang lebih penting lagi, dengan Google Workspace for Education Plus, pelaksanaan semua program kependidikan dapat dilakukan dengan rapi dan berbasis data.

Menggunakan Google Workspace for Education Plus, tak hanya siswa yang semakin aktif terlibat dalam proses belajar mengajar, tetapi guru-guru juga menjadi lebih sadar akan kegunaan teknologi dalam pendidikan. Hal ini yang terus mendorong seluruh anggota ekosistem SMAS Kristen YPKPM Ambon untuk memberdayakan teknologi demi meningkatkan mutu pembelajaran di masa kini dan masa depan.

“Mari, kita jangan tertinggal oleh orang lain. Terus belajar, karena perubahan itu mulai dari diri kita sendiri.” Demikian Ricky bertitip pesan untuk kita semua, pendidik di Indonesia.

Penulis: Astrid Prahitaningtyas

Artikel terkait:

Share :

Related articles