Hybrid Learning: Solusi Terbaik untuk Kondisi yang Tidak Terduga

hybrid learning

Pandemi COVID-19 memang telah berlalu. Namun, apakah kita benar-benar dapat melupakan pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran? Apakah kita benar-benar 100% yakin, bahwa keadaan dunia akan terus stabil, dan kita bisa bergantung penuh pada pembelajaran tatap muka yang konvensional?

Dunia selalu penuh dengan ketidakpastian. Meskipun manusia telah mencapai kemajuan teknologi yang luar biasa, kita masih harus menghadapi tantangan yang tak terduga. Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah diserang oleh serangkaian peristiwa yang mengguncang, termasuk pandemi global, endemi, bencana alam, dan bahkan perang.

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19. Pembelajaran tatap muka berubah menjadi jarak jauh. Sekolah-sekolah sempat gagap mencari solusi terbaik, sebuah teknologi yang dapat mendukung model pembelajaran jarak jauh. Sekarang pandemi telah berlalu, semua institusi pendidikan telah kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Namun, apakah teknologi yang telah menjadi solusi saat pandemi itu kemudian harus dilupakan begitu saja? Tidak digunakan lagi? Bagaimana, seandainya, suatu saat terjadi sesuatu yang tak terduga? Bukannya mengharapkan hal buruk terjadi, tetapi bagaimana jika tiba-tiba terjadi pandemi lagi? Atau bencana alam yang mengharuskan kita untuk tetap tinggal di rumah. Perlu juga diingat bahwa tahun depan kita akan merayakan pesta demokrasi, di mana tentunya akan banyak terjadi hal-hal yang mungkin akan mengharuskan kita tetap tinggal di rumah, seperti kampanye, demonstrasi, dan sebagainya. Apakah pembelajaran juga harus terhenti karenanya?

Tidak perlu ada kejadian ekstrem seperti yang disebutkan di atas. Penerapan kebijakan WFH dan PJJ yang dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta sehubungan pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN, yang dilaksanakan pada 28 Agustus hingga 8 September 2023, cukup menjadi pengingat bahwa, meskipun pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka, hybrid learning adalah sebuah keniscayaan dalam menghadapi situasi dan kondisi dunia yang tak menentu.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Cornell University melaporkan bahwa hybrid learning, yang menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka menjadi semakin populer karena kondisi dunia yang tidak dapat diprediksi, dan menjadi kebutuhan yang sangat penting di era modern ini. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk belajar di mana saja dan kapan saja.

Mengapa hybrid learning menjadi begitu penting dalam keadaan yang tidak menentu, serta era yang kian sarat dengan teknologi? Karena secara keseluruhan, hybrid learning menawarkan pendekatan pendidikan yang fleksibel dan personal, menggabungkan manfaat metode pengajaran tradisional dan digital. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa, mendorong pembelajaran aktif, dan meningkatkan hasil pembelajaran di berbagai mata pelajaran.

Berikut adalah kelebihan dan manfaat hybrid learning:

  • Blended Instruction. Hybrid learning menggabungkan pengajaran tatap muka dengan aktivitas pembelajaran daring. Hal ini memungkinkan adanya perpaduan pengajaran yang dipimpin guru, diskusi kelompok, dan pembelajaran daring mandiri.
  • Fleksibilitas. Hybrid learning memberikan fleksibilitas dalam hal waktu dan tempat. Siswa dapat mengakses materi pembelajaran dan menyelesaikan tugas secara daring sesuai keinginan mereka, sambil tetap memiliki kesempatan untuk berinteraksi tatap muka dengan guru dan teman.
  • Personalisasi. Hybrid learning memungkinkan pengalaman belajar yang dipersonalisasi. Siswa dapat memilih metode dan materi pembelajaran yang paling sesuai dengan kebutuhan masing-masing, dengan tetap mengikuti tujuan pembelajaran kurikulum.
  • Keterlibatan orang tua. Hybrid learning meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka. Orang tua dapat membantu siswa yang belajar secara daring dan memantau kemajuan mereka, serta memberikan dukungan yang diperlukan. Orang tua juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan tatap muka seperti rapat orang tua guru dan acara sekolah lainnya.
  • Integrasi Teknologi. Hybrid learning menggabungkan alat dan sumber daya digital untuk meningkatkan proses pembelajaran. Hal ini dapat mencakup platform daring, sumber daya multimedia, dan aktivitas interaktif yang mendorong keterlibatan dan pembelajaran aktif.
  • Persiapan untuk masa depan. Hybrid learning membantu siswa untuk mempersiapkan diri untuk masa depan yang semakin digital. Siswa akan belajar menggunakan teknologi dan internet dengan lebih efektif, yang akan membantu mereka dalam karir dan kehidupan sehari-hari di masa depan.

Seperti yang telah disebutkan di atas, untuk #sekolahselalusiap dalam menghadapi keadaan dunia yang tak menentu, penerapan hybrid learning adalah sebuah keniscayaan. Karena jika kita tidak siap, proses belajar mengajar akan selalu terinterupsi acap kali terjadi sebuah kondisi di luar dugaan.

Teknologi dan pendukung digitalisasi bukan solusi sementara, yang digunakan hanya semasa pandemi. Namun merupakan sebuah investasi yang diperlukan kalau kita ingin #sekolahselalusiap dan menghasilkan lulusan yang kompetitif dalam persaingan global di masa depan.

Untuk itu, apa yang sekolah persiapkan? Solusi apa yang pas untuk menerapkan hybrid learning? Nantikan artikel selanjutnya, ya, di mana REFO akan mengupas tuntas tentang persiapan dan solusi yang tepat untuk sekolah.

Penulis: Astrid Prahitaningtyas

Artikel terkait:

Share :

Related articles