Selamat Ulang Tahun, REFO Tersayang

ulang tahun hari lahir refo indonesia

REFO lahir pada tahun 2018. Di ulang tahunnya yang kelima, mari kita sedikit berkilas balik dan berbagi tentang bagaimana memulai sesuatu, mempertahankan, dan mengembangkannya. Sehingga sesuatu itu, makin terbentuk sesuai dengan impian kita.

Halo! Saya sedang happy banget, karena “anak” saya berulang tahun yang kelima hari ini, Selasa, 7 Maret 2023. Bagi para orang tua, pasti paham bagaimana membesarkan seorang anak. Bukan hal mudah, dan kita tidak memiliki “panduan” yang pasti, karena setiap anak berbeda.

Begitu juga dengan sebuah perusahaan. Meskipun terdapat banyak ilmu dan pengetahuan tentang manajemen bisnis, setiap perusahaan unik dan memiliki kulturnya masing-masing.

Namun, ada satu persamaan dalam segala hal, yaitu bagaimana kita memulai sesuatu, mempertahankan, dan mengembangkannya.

Siapa tak kenal dengan pameo “It’s Now or Never” atau “It’s All or Nothing”? Ini sangat tepat diterapkan pada saat kita memulai sesuatu, it has to be now and all. Kita harus lakukan semuanya, sekarang!

Di sini saya ingin share, tentang bagaimana saya memulai REFO. Ada beberapa hal yang patut dicatat, karena hal ini dapat diterapkan pada saat kita memulai segala sesuatu.

  1. Menghilangkan kebiasaan buruk

Salah satu hal tersulit pada saat kita mengawali sesuatu adalah breaking the bad habits, hal-hal yang akan mempersulit diri kita sendiri saat memulai sebuah perjalanan.

Pengalaman pribadi pada saat saya memulai REFO adalah mematahkan kebiasaan buruk overthinking dan procrastination, terlalu banyak pemikiran dan pertimbangan yang mengakibatkan penundaan.

Saat itu saya terlalu banyak berpikir; apakah ini merupakan keputusan yang tepat? Apakah nantinya bisa berhasil sesuai harapan? Bagaimana dan dari mana baiknya untuk memulai? Dan masih banyak lagi pikiran dan pertimbangan “yang tidak perlu”, yang berpotensi menunda langkah pertama saya untuk memulai perjalanan.

Namun kemudian saya sadar bahwa semua itu harus dibuang jauh-jauh. Bagaimana caranya? Dengan mengidentifikasikan semua kebiasaan buruk itu, mengevaluasinya sehingga saya paham konsekuensi dari bad habit tersebut, lalu fokus dan berkomitmen pada tujuan akhir, serta memulainya now and all! Memang berat, tapi kalau hal itu tidak saya lakukan, REFO tidak akan pernah ada.

  1. Fokus

Setelah kita memulai, pasti ada masa-masa di mana kita gagal menerapkan kebiasaan baru. Ada saja hal-hal yang membuat kita “belok”, sehingga hilang fokus. Memang, untuk bisa tetap fokus itu membutuhkan perjuangan.

Bagaimana caranya? Ingat kembali alasan kita memulai sesuatu, dan fokus pada tujuan kita. Kita sudah susah-susah memulai, masa iya mau berhenti? Lihat, sudah sejauh mana kita berjalan, dan apakah tidak sayang jika kita harus kembali lagi ke awal?

  1. Konsisten

Di tengah perjalanan, mungkin kita merasa telah “melihat” hasilnya. Namun harus diingat, bahwa hasil itu masih bersifat sementara. Jadi, jangan senang dulu.

Lalu, bagaimana supaya tetap konsisten untuk meraih tujuan akhir?

Tadi kita bicara mengenai breaking the bad habits, sekarang kita bicara bagaimana membentuk kebiasaan baru yang baik. Sebuah artikel berjudul “Habit Formation and Behavior Change”, yang diterbitkan oleh Oxford Research Encyclopedia, mengatakan bahwa kebiasaan adalah perilaku yang dilakukan secara otomatis. Hal ini dapat dibentuk dan dihilangkan baik dengan sengaja maupun tidak, dan kebiasaan memainkan peran vital dalam menentukan tindakan seseorang.

Sedangkan menurut studi tahun 2009 yang diterbitkan dalam European Journal of Social Psychology, pembentukan kebiasaan dapat memakan waktu antara 18 hingga 254 hari. Jumlah rata-rata waktu yang dibutuhkan agar perilaku berubah menjadi kebiasaan adalah 66 hari.

Oleh karena itu, kita harus secara terus-menerus melakukan perilaku baik tersebut hingga ia menjadi sebuah kebiasaan. Kunci untuk bisa konsisten adalah sabar, waktu yang akan berbicara.

Waktu berjalan, dan kebiasaan baik telah terbentuk. Nah, bagaimana cara kita menjaga apinya, agar tetap menyala?

  1. Tangkis segala hal negatif

Saat menjalankan sesuatu, apa pun itu, seringkali diserang hal-hal negatif dari berbagai penjuru. Baik itu komentar dari orang lain, maupun pikiran kita sendiri. Semakin tinggi pohon, semakin kencang pula angin yang menerpanya.

Semakin dalam dan jauh melakukan sesuatu, kita akan bertemu dengan banyak orang, terlibat dalam banyak hal, menerima banyak tantangan, dan sebagainya. Pertanyaan “Memang bisa?” akan semakin sering kita temui, dan itu bisa menimbulkan keraguan dalam hati kita. Oleh karena itu, kita harus bisa menangkis segala hal negatif tersebut. Kita harus bisa tetap berpikir serta berperasaan positif dalam setiap hal dan kesempatan.

Api-api negatif yang saya terima dan alami selama lima tahun ini, saya padamkan dengan begitu banyak air di sekitar saya. Salah satunya adalah, saya melihat dampak yang telah REFO ciptakan dalam dunia pendidikan. Lebih dari 500.000 pendidik dan pemimpin institusi pendidikan telah menerima manfaat dari hal-hal yang REFO lakukan selama ini.

Sesuai dengan logo REFO yang berupa ombak. Jika Anda perhatikan dengan saksama, logo tersebut menyerupai tangan yang mengepal. Kepalan tangan bermakna perjuangan, dan ombak ditafsirkan sebagai percikan kecil air yang terus menggulung. Artinya, perjuangan-perjuangan kecil yang dilakukan REFO itu terus menggulung segala status quo dan hal negatif, serta menggantinya dengan hal baru yang berdampak luar biasa.

  1. Perkuat kemitraan dan kolaborasi

Kita tak pernah bisa melakukan segala sesuatu sendirian. Itu sudah merupakan nature manusia sebagai mahluk sosial. Hal itu juga saya terapkan dalam menjalankan REFO.

Baik secara internal maupun eksternal, saya berusaha sekuat tenaga untuk memperkuat kultur kolaborasi. Kompetisi itu tetap ada, apalagi dalam dunia bisnis. Namun, apabila kita berkumpul dengan like-minded people, kita akan saling membantu dan menguatkan, meskipun dalam persaingan. Dan secara internal, saya sangat memperhatikan tiap individu dalam tim saya, dan menjaga mereka agar tetap kompak dan kolaboratif, demi mencapai tujuan bersama.

  1. Berpegang teguh pada visi dan misi

Saya memulai REFO dengan visi yang jelas, yaitu untuk melihat Indonesia 2045, di mana kita dipimpin oleh individu-individu yang holistik, mempunyai tujuan hidup, dan berketuhanan. Sedangkan nama REFO sendiri merupakan kependekan dari PT Reformasi Generasi Indonesia, sebuah institusi yang bermisi untuk mereformasi generasi, dan cara paling strategis adalah melalui jalur pendidikan.

Visi dan misi inilah yang menjadi mercusuar saya. Saat REFO ditempa badai, mercusuar itu yang akan membawa REFO kembali ke tepian yang aman. Apa pun yang terjadi, saya lihat visi dan misi itu sebagai penerang dalam kegelapan.

Demikianlah cerita kecil tentang REFO dan perjuangan kami. Namun begitu, REFO tak berhenti di situ. Kami terus berkembang.

Selama ini REFO memang “baru menyentuh” para pendidik dan pemimpin institusi pendidikan. Namun sebagai people builder, REFO akan segera melebarkan sayap untuk merangkul generasi yang lebih muda, yaitu mereka yang akan menjadi Generasi Emas di tahun 2045.

Kami tengah merancang beragam program yang cocok untuk generasi penerus tersebut, agar mereka menjadi individu-individu yang holistik, mempunyai tujuan hidup, dan berketuhanan, demi Indonesia yang lebih baik.

Dan REFO tak akan mampu melakukan semua itu sendiri. Jadi, di ulang tahunnya yang kelima ini, yuk, kita bersama-sama mendoakan REFO agar dimampukan untuk mewujudkan visi dan misinya, serta menjadi panutan dan yang terdepan dalam dunia pendidikan.

Yuk, kita nyanyi bareng-bareng!

“Tiup lilinnya.

Tiup lilinnya.

Tiup lilinnya sekarang juga.

Sekarang juga.

Sekarang juga.”

Selamat ulang tahun, REFO!

Salam hangat,

Pepita

Share :

Related articles