Abstrak: Masker kain katun tiga lapis efektif dalam mencegah penyebaran air liur atau ingus melalui batuk, bersin dan berbicara ke orang-orang sekitar kita. Tapi masker tidak efektif kalau digunakan dengan salah. Artikel ini memberikan contoh bergambar bagaimana mengenakan masker dengan benar.
Masker katun yang rapat tiga lapis bisa memfilter 80% partikel micro droplet (batuk, air liur atau ingus) ke orang-orang di sekitar kita. Namun persentase ini tidak berlaku bila masker tidak digunakan dengan benar.
Satu setengah tahun setelah pandemi, ternyata masih banyak orang yang tidak mengenakan masker dengan benar. Bila dibiarkan, apalagi di lingkungan sekolah, hal ini bisa menyebabkan penularan COVID-19 atau penyakit menular lainnya di sekolah. Tentunya kita tidak menginginkan hal ini bukan?
Karena itu, mari kita ajarkan semua guru, staf, murid dan komunitas sekitar sekolah untuk menggunakan masker dengan benar seperti gambar di bawah ini, yaitu:
- Menutupi bawah dagu dan hampir seluruh batang hidung
- Tali dikencangkan agar tidak ada celah longgar di sisi kiri kanan.
- Bila mengenakan kacamata, kacamata diposisikan di depan masker
- Bila masker longgar di kiri kanan, berarti perlu masker lain yang lebih pas atau gandakan maskernya agar lebih pas di muka.
- Lakukan tes dengan meniup lilin dengan masker terpakai. Bila lilin bisa mati, berarti rongga di kain masker terlalu renggang dan masker tersebut tidak aman untuk digunakan.
Penggunaan masker yang salah
Berikut contoh penggunaan masker yang SALAH. Bila anda menemui murid, guru atau staf yang mengenakan masker seperti di bawah ini, harap segera ditegur untuk membenarkan posisi maskernya:
Bila masker longgar di samping seperti gambar di atas, masker perlu diganti dengan yang lebih pas di muka atau talinya disimpul / disilang supaya lebih pas. Idealnya, gunakan masker yang panjang talinya bisa diatur.
Para guru juga perlu mengawali tiap jam pelajaran dengan pesan berikut:
- “Karena masih pandemi, kita semua perlu mengenakan masker dengan benar.”
- “Ayo semua cek posisi maskernya, yang melorot dibenarkan, yang maskernya sudah berkeringat atau kotor ayo ganti dengan masker cadangan. Yang talinya longgar, ayo dikencangkan atau disilang sekarang.”
- “Bila ada yang maskernya longgar atau melorot selama jam pelajaran, langsung ingatkan ya. Lapor ke bapak/ibu guru bila ada yang tidak mau membenarkan maskernya.”
Mengenakan masker tidak hanya mencegah penularan COVID-19 tapi juga penyakit-penyakit lain yang menular lewat ludah dan ingus. Karena anak-anak sering berkumpul di dalam kelas, dan ketahanan tubuh tiap anak berbeda, tidak ada ruginya menanamkan kebiasaan bermasker sejak dini.
Sumber infografika: NYtimes.com dan kawalcovid19.id
Penulis : Elina Ciptadi
Artikel Terkait :
- Mempersiapkan Anak Kembali ke Sekolah Era Pandemi
- Satgas Kesehatan di Sekolah, Untuk Apa?
- Infrastruktur Apa yang Perlu Disiapkan Sekolah New Normal?