Computational Thinking Seri 4 : Pattern Recognition : Senjata Di balik Perang Dunia Kedua

Tahukah anda bahwa pengenalan pola atau pattern recognition memiliki peran  di balik kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia kedua? Artikel ini akan membahas mengenai kegiatan sederhana untuk mengajarkan pattern recognition yang bisa dilakukan di rumah dan sekolah. 

Di masa Perang Dunia kedua, pihak sekutu berusaha keras memecahkan kode rahasia yang berisi rencana dari tentara Nazi Jerman. Seorang ahli matematika, Alan Turing, menemukan bahwa di setiap akhir pesan tersebut ada satu kalimat yang selalu diulang, yakni Heil Hitler. Dengan mengenali pola ini, Alan Turing berhasil memecahkan kode rahasia tentara Nazi. 

Apa itu Pengenalan Pola (Pattern Recognition) 

Mengenali pola adalah kemampuan memecahkan masalah dengan cara menemukan kesamaan/komponen yang berulang. Cara mengasah kemampuan pengenalan pola adalah dengan mengamati benda-benda di sekitar kita. Misalnya kursi. Apa saja ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh kursi yang membedakannya dengan meja? 

Di masa mendatang, mereka yang mempunyai kemampuan menemukan pola di tengah data yang tampak acak, akan dicari oleh banyak pihak. Karena mereka yang mampu menemukan pola, akan bisa bekerja dengan lebih efektif dan efisien. 

Test Kecil

Bisakah anda menemukan pola dari angka-angka di bawah ini? 

8, 13, 21, 34, 55, 89, 144 …

Apakah anda bisa menebak angka berikutnya? Ya, jawabannya 233. Didapat dari 89 + 144. Deretan angka di atas adalah Fibonacci Sequence. Pola angka Fibonacci dapat ditemui dalam banyak hal  di alam. Misalnya di cabang pohon, atau biji bunga matahari. 

Kegiatan Mengajarkan Pengenalan Pola di Sekolah 

1. Taman Kanak-Kanak (TK)

a. Membuat rantai warna 

Ajak anak untuk menggunting kertas berwarna lalu membuat rantai berdasarkan warna yang anda tentukan. Selanjutnya, biarkan anak membuat polanya sendiri.

b. Beberapa contoh latihan yang bisa digunakan untuk anak-anak

Anda bisa mencetak lembar kerja di atas  secara gratis di sini dan di sini.

2. Sekolah Dasar (SD)

Untuk anak didik usia SD ke atas, pengenalan pola tak hanya terbatas pada pelajaran Matematika, tetapi juga pada pelajaran-pelajaran lainnya. Contohnya:

Bahasa Indonesia 

a. Menganalisa imbuhan di, me-,meng-, -an. 

Sebagai guru, kadang kita merasa lebih mudah dan cepat jika kita membagikan daftar arti imbuhan secara langsung. Namun sebenarnya akan lebih berguna jika anak-anak  dapat menemukan arti imbuhan tersebut secara mandiri. Pengetahuan yang mereka dapatkan secara pribadi akan berkesan dan lebih berdampak daripada pengetahuan yang mereka dapatkan dari orang lain. Guru bisa memberikan rangkaian kalimat menggunakan imbuhan tertentu, lalu mengajak anak didik berdiskusi. Apakah pengaruh dari imbuhan yang baru saja diberikan terhadap kalimat? 

b. Permainan kata KATLA 

Permainan ini bagus untuk memperkaya kosa kata anak didik dan juga membuat anak didik berpikir dan menemukan pola dan strategi untuk menebak kata yang diberikan. Anda bisa mencoba permainan ini di sini. 

c. Menganalisa macam-macam karya sastra. 

Guru dapat  memberikan contoh pantun, puisi, sonnet, haiku lalu mengajak anak didik berdiskusi. Apakah ada ciri-ciri khusus dari karya sastra tersebut? 

Bahasa Inggris

a. Permainan Kata WORDLE

Permainan ini mirip dengan KATLA dan dilakukan dalam bahasa Inggris. Anda bisa mencoba permainan ini di sini.

b. Permainan Tebak Kata. 

Cara bermainnya sederhana, berikan 4 gambar pada anak didik, lalu minta mereka untuk menebak 1 kata yang berhubungan dengan 4 gambar diberikan. Selain mengasah kemampuan mengenali pola, permainan ini juga mengasah kemampuan abstraksi, yaitu meringkas suatu maksud dengan satu kata. 

Biologi 

Mencari pola di pohon

Guru bisa mengasah kemampuan menganalisa pola dengan mengajak anak didik menyelidiki pohon. Lemparkan pertanyaan seperti,  apa yang dimiliki oleh pohon secara umum? Apakah mereka punya batang, dahan, atau daun? Lalu, ajak anak didik untuk mengamati beberapa pohon dan tanyakan apakah jenis daunnya sama? Apakah warna batangnya sama? Dan seterusnya.

Terakhir, minta setiap anak didik untuk menggambar sebuah pohon dan melabelinya dengan batang, dahan, dan daun. Ambil 2-3 gambar anak didik dan diskusikan di depan kelas. Apakah ada yang sama? Apakah ada yang berbeda? Apakah semuanya pohon? 

Berikan kesimpulan, bahwa sekalipun ada variasi di bentuk dahan, daun dan batang tetapi pohon mempunyai ciri-ciri umum yang serupa satu dengan yang lain. 

Dari kegiatan sederhana di atas, anak didik bisa mengasah kemampuan mereka untuk mengenali pola. Kemampuan ini  akan membantu mereka untuk menyelesaikan masalah dengan lebih cepat dan efisien. Selain itu mengajar anak didik untuk peka dengan pola-pola yang ada di sekitar mereka, akan membuat mereka semakin peka dengan  dunia di sekeliling mereka dan memperluas wawasan mereka. 

Penulis : Grace Suryani

Webinar Terkait :

Artikel Terkait :

Share :

Related articles