20:08 Penutupan hari ketujuh Festival Komunitas belajar.id
Dengan demikian hari ketujuh Festival Komunitas belajar.id selesai. Banyak sekali wawasan baru yang didapat di hari ketujuh. Dimulai dari bagaimana pengimplementasian Akun belajar.id untuk membuat jurnal dan laporan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan lebih praktis hingga kisah dari para narasumber hebat tentang aktivasi dan adopsi Akun belajar.id di daerah mereka masing-masing.
Hari kedelapan Festival esok yang juga merupakan hari terakhir dari rangkaian Festival Komunitas belajar.id 2022 “Bangkit Bersama belajar.id” juga menjanjikan energi dan semangat yang sama, dan tim di balik Liputan Langsung ini menantikan sesi-sesi yang tidak kalah seru dari sesi hari ini.
Anda masih dapat mengikuti rangkaian acara Festival berikutnya!
Jadwal acara:
Subscribe Google Calendar:
______________________________________________________________________________
20:08 Meet and Greet selesai.
20:06 Deni Ranoptri: Untuk Chromebook yang tidak bisa dimanfaatkan, langsung ke penyedianya untuk install ulang. Untuk menyamakan persepsi, tunjukkan keunggulannya Chromebook. Dan untuk kepala sekolah, perlihatkan kelebihan Chromebook, misalnya, sistem administrasi, cara memasukan nilai dan lain sebagainya. Beri contoh yang mereka bisa rasakan.
20:03 Sulaiman: Saya berasal dari Toli-Toli, banyak bantuan Chromebook tapi belum dimanfaatkan. Ada banyak kendala untuk aktivasi Chromebook (>10 unit). Berita acara tidak lengkap, kepala sekolah pindah. Bagaimana cara mengatasinya? Tips menyamakan persepsi dengan kepala sekolah (masih konvensional)
19:55 Heru Pramono: Pada awalnya, saya menunggu proses auto-sinkronisasi, tapi ternyata butuh waktu lama untuk prosesnya. Akhirnya saya melakukan pengajuan Akun belajar.id secara mandiri. Mulai dari PAUD dengan pendampingan pada admin. Pengajuan akun secara mandiri ini langsung direspon dalam waktu lebih kurang 2 menit. Untuk boarding school, penjadwalan adalah solusi yg baik. Mungkin waktu pemanfaatan laboratorium komputer bisa diperbanyak. Waktu libur di rumah juga bisa dimanfaatkan, beri tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah terkait Akun Pembelajaran.
19:53 Sholahuddin Al Ayubi: Saya mengajar di boarding school yang komunikasi siswanya dibatasi, sehingga pengimbasan internal sangat terbatas. Siswa tidak bisa pakai handphone sehingga harus berebutan laboratorium komputer. Siswa yang mendapat Akun belajar.id hanya kelas 9 saja. Apa ada skenario untuk pengimbasan dan pemanfaatan Akun belajar.id di boarding school?
19:52 Abdillah: Ada Akun belajar.id untuk guru dan admin. Akun belajar.id untuk admin adalah akun yang punya kelebihan karena bisa reset akun-akun dalam satu sekolah serta bisa akses ke konsol admin.
19:50 Deni Ranoptri: Apa pun bentuk teknologinya, yang kita lihat selama ini rata-rata hanya guru yang memanfaatkannya. Jadi di Kalimantan Selatan kami juga menerapkan orang tua yang tangguh digital. Akun belajar.id diaktifkan ketika pertemuan orang tua dan guru. Anak bisa mengunggah foto dengan bantuan orang tua. Guru-guru PAUD juga bisa membuat materi bahan ajar untuk anak-anak.
19:47 Heru Pramono: Akun belajar.id bisa dimanfaatkan oleh orang tua dari anak usia dini, misalnya digunakan guru untuk menyampaikan laporan perkembangan anak PAUD ke orang tua, seperti rekaman video atau portofolio berbasis google site. Sehingga sarana komunikasi sekolah dan orang tua berbasis Akun belajar.id.
19:46 Henny Julitha: Mohon dijelaskan kelebihan dari Akun belajar.id karena sebagai pendidik jenjang PAUD kami belum paham apakah aktivasi Akun belajar.id untuk anak usia dini itu perlu?
19:45 Abdillah: Banyak praktik baik yang akan kami adopsi, tentu saja perlu penyesuaian karena di wilayah 3T, yang harus dilakukan pertama kali adalah menunjukkan keunggulan Akun belajar.id terlebih dahulu agar bisa diterima oleh golongan yang resistant.
19:43 Deni Ranoptri: Pekalongan punya roadmap dan langkah-langkah yang bagus sekali seperti misalnya sekolah percontohan, itu belum ada di Kalimantan Selatan. Saya belajar tentang kekuatan kolaborasi dari pak Abdillah.
19:41 Heru Pramono: Saya terinspirasi dari Kalimantan Selatan yang mengintegrasikan data verifikasi dan validasi (verval) dengan data di dashboard untuk hasil data yang lebih komprehensif.
19:40 Steven Sutantro: Apakah hal yang dipelajari oleh masing-masing narasumber dari narasumber lainnya?
19:39 Di dalam ruang Google Meet telah berkumpul 36 orang pemirsa dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan dipandu oleh Steven Sutantro dari REFO, semua yang hadir tampak bersemangat untuk mengikuti acara Meet and Greet dengan Heru Pramono (Guru SMP N 6 Pekalongan, Wakil Ketua SLCC PGRI Kota Pekalongan), Deni Ranoptri, S.Pd., M.Pd (Kapten belajar.id Kalsel, SDN 1 Nawin Hilir) dan Abdillah (Guru Kelas & Co-Kapten Belajar.id Kab. Tojo Una-Una SD Negeri Tanpanombo)
19:39 Sesi webinar selesai.
19:35 Steven Sutantro menutup sesi, dengan mengumumkan rangkaian lanjutan acara Festival Komunitas belajar.id 2022, dan mengajak pemirsa untuk mendaftarkan komunitasnya di Platform Merdeka Mengajar melalui laman situs https://guru.kemdikbud.go.id/komunitas/daftar
Tidak lupa ia juga mengumumkan bahwa penilaian untuk Daerah Jawara 2022 akan ditutup pada tanggal 7 November 2022.
19:27 Abdillah: “Merajut Tenun Komunitas”.
Kabupaten Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi Selatan terletak di tengah pegunungan di wilayah kepulauan. Kondisi geografis ini menjadi tantangan terbesar bagi Abdillah untuk bisa menjangkau banyak guru dan tenaga kependidikan di daerah sekitarnya. Selain itu masih banyak sekolah yang tidak memiliki infrastruktur dan jaringan internet yang memadai.
Atas dasar tantangan-tantangan tersebut, Abdillah dan rekan-rekannya harus memikirkan sebuah gebrakan agar aktivasi Akun belajar.id beserta adopsinya di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) bisa dilaksanakan.
Langkah pertama yang ia lakukan adalah melibatkan Dinas Pendidikan sebagai salah satu pihak yang punya kapasitas untuk menjangkau lebih luas. Gayung bersambut, Dinas Pendidikan sangat mendukung untuk berkolaborasi dalam sosialisasi Akun belajar.id di Kabupaten Tojo Una-Una dan daerah sekitarnya.
Abdillah juga melibatkan alumni-alumni Google Master Trainer (GMT) yang tersebar di beberapa kecamatan untuk memberikan pelatihan-pelatihan dan menunjukkan contoh praktik baik Akun belajar.id, terutama ke golongan yang resistant.
Terakhir ia berpesan untuk merajut tenun komunitas. Harapannya adalah komunitas ini bisa terus dibangun sehingga proses aktivasi dan adopsi program Akun belajar.id yang luar biasa ini bisa terus berdampak pada rekan-rekan guru yang lain.
19:13 Denny Ranoptri: “Dukungan dan Tim yang Solid di Skala Provinsi adalah Kunci”.
Deni Ranoptri mengawali sesinya dengan melaporkan pencapaian aktivasi Akun belajar.id di Kalimantan Selatan yang saat ini sudah mencapai 78%, yang mana dari jumlah itu, 76% adalah aktivasi akun peserta didik dan 91% adalah aktivasi akun guru dan tenaga kependidikan.
Ia mengatakan kuncinya adalah mereka mempunyai dukungan dan tim yang solid di skala provinsi serta semangat yang tinggi untuk melakukan kolaborasi dan menjadi lebih baik. Sehingga semua pihak dari berbagai jenjang bersedia untuk melakukan sosialisasi aktivasi dan pemanfaatan Akun belajar.id.
Tidak hanya untuk pembelajaran, saat ini Kalimantan Selatan juga sudah melakukan inovasi administrasi dengan menggunakan fitur-fitur di dalam Akun belajar.id seperti Google Sheet, Google Drive dan App Sheet di Android untuk absen siswa, penilaian, dan lain sebagainya.
Kedepannya, dengan capaian aktivasi yang hampir maksimal, Deni Ranoptri berharap Kalimantan Selatan bisa melakukan adopsi kreasi dan inovasi yang lebih luas lagi.
18:57 Heru Pramono: “Mudah Mengakses Pembelajaran Paradigma Baru dari Mana Saja”.
Heru Pramono mengatakan bahwa Akun belajar.id adalah suatu paradigma baru yang bisa mengubah cara pembelajaran siswa sesuai dengan era global saat ini. Ia menampilkan capaian yang sudah berhasil diraih oleh Pekalongan.
Ada tiga faktor utama yang mendorong keberhasilan aktivasi Akun belajar.id di Pekalongan, yaitu persepsi, strategi, dan capaian.
Yang pertama kali harus dilakukan adalah menyamakan persepsi bahwa Akun belajar.id bisa membantu tugas para pendidik dalam pembelajaran. Dan dibutuhkan contoh-contoh nyata untuk mengubah paradigma lama menjadi baru. Seiring dengan itu strategi juga perlu disusun agar penerapan Akun belajar.id ini bisa mengalami perkembangan yang baik dan pencapaian yang bisa dievaluasi.
Pelaksanaan dan pemanfaatan aktivasi Akun belajar.id dan pemanfaatannya membutuhkan sinergi dari berbagai macam pihak, terutama Dinas Pendidikan yang bertanggung jawab langsung terhadap pengembangan pendidikan di tingkat kota. Lalu memotivasi pengawas atau penilik untuk mengikuti program Google Master Trainer sehingga mereka yakin bahwa Akun belajar.id ini bisa berdampak baik terhadap pendidikan.
Yang tak kalah pentingnya adalah musyawarah dengan Kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), karena mereka yang langsung menjadi top manajer di sekolah masing-masing. Dan terakhir harus ada kerja sama juga dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) karena forum ini adalah wadah bagi para guru untuk saling berdiskusi.
Heru Pramono menampilan peta jalan pemanfaatan Akun belajar.id, dimulai dari target 80% akun teraktivasi di 2021, ia berharap kelak di tahun 2025 Akun belajar.id sudah sangat powerful digunakan oleh guru-guru di Pekalongan.
18:42 Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda PUSDATIN Wibowo Mukti, S.Kom., M.Si. memulai sesi dengan mengucapkan banyak terima kasih kepada Kapten dan Ko-Kapten yang terus bersemangat mendampingi dalam meningkatkan aktivasi Akun belajar.id. Juga kepada Dinas Pendidikan baik tingkat provinsi, kota dan kabupaten yang telah melibatkan guru-guru di daerahnya masing-masing untuk mengadopsi Akun belajar.id. Serta kepada para mitra pembangunan, termasuk REFO yang dengan gencar mendorong pemanfaatan fitur-fitur yang ada di Akun belajar.id untuk pembelajaran.
Pada kesempatan kali ini, Wibowi memperkenalkan wajah baru logo Akun belajar.id kepada para pemirsa dengan tagline “Akses Resmi Beragam Teknologi Pendidikan”. Langkah ini dilakukan untuk membangun brand awareness yang baru sehingga logo belajar.id lebih eye-catching dan mudah diingat. Warna merah, biru, dan abu-abu mewakili jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, dan SMA. Sedangkan pelaku atau masyarakat pendidikan diwakili dengan warna kuning.
Setelah itu ia juga menjelaskan kepada para pemirsa beberapa contoh penerapan logo tersebut dalam poster atau flyer secara benar dan tidak benar. Semua tenaga pendidik dihimbau untuk memperhatikan ketentuan penerapan dari logo tersebut ketika memakainya dalam semua kegiatan yang berkaitan dengan belajar.id, baik di dalam materi promosi, slide presentasi, banner, video grafis dan lain sebagainya.
Wibowo Mukti juga menampilkan statistik pencapaian aktivasi Akun belajar.id di mana aktivasi akun untuk pengajar dan tenaga kependidikan sudah berhasil mencapai 70.38%. Ia mengajak semua pemirsa untuk lebih menggencarkan lagi aktivasi akun untuk para siswa yang baru mencapai 28.62%.
Untuk menutup sesinya, Wibowo Mukti menyampaikan bahwa saat ini Kemendikbudristek RI telah bekerja sama dengan Kominfo membentuk satu unit kerja yang disebut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), yang salah satu tugasnya adalah mengadakan perangkat atau infrastruktur jaringan internet di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Setelah sekolah memiliki jaringan internet, tugas dari Kemendikbudristek RI adalah melakukan literasi agar sekolah tersebut dapat memanfaatkan fasilitas tersebut secara maksimal.
18.30 Sukses dalam Aktivasi belajar.id. Apa Langkah Selanjutnya? – Webinar
Hari ini kita akan mendengarkan banyak tip dan trik serta tantangan untuk menjadi Daerah Jawara dari para narasumber kita, yaitu: Heru Pramono (Guru SMP N 6 Pekalongan, Wakil Ketua SLCC PGRI Kota Pekalongan), Deni Ranoptri, S.Pd., M.Pd (Kapten belajar.id Kalsel, SDN 1 Nawin Hilir) dan Abdillah (Guru Kelas & Co-Kapten Belajar.id Kab. Tojo Una-Una SD Negeri Tanpanombo)
Yang juga istimewa adalah sesi kali ini akan dibuka oleh Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda PUSDATIN Wibowo Mukti, S.Kom., M.Si. dan seperti biasa, dipandu oleh salah satu personel REFO, yaitu Steven Sutantro.
______________________________________________________________________________
Selamat malam Bapak dan Ibu sekalian. Tentunya kita semua masih bersemangat untuk Bangkit Bersama belajar.id. Seperti biasa, sesi kedua di hari ketujuh Festival Komunitas belajar.id 2022 disiarkan secara langsung di kanal-kanal YouTube GTK PAUD Dikdasmen, Televisi Edukasi, Direktorat Sekolah Dasar, Direktorat SMP, Direktorat SMA, Direktorat PMPK, PAUDPEDIA, dan seTARA Daring.
Di webinar kali ini, kita akan mengenal apa itu Daerah Jawara dan kriterianya, serta mendengarkan apa saja yang telah dilakukan oleh para narasumber sehingga mereka berhasil membawa daerahnya menjadi Daerah Jawara.
Apabila Bapak dan Ibu tidak menyaksikan livestreaming bersama kami malam ini, webinar “Sukses dalam Aktivasi belajar.id. Apa Langkah Selanjutnya?” ini tetap dapat disaksikan melalui tautan: http://bit.ly/suksesaktivasibelajarid
______________________________________________________________________________
16:30 Meet and Greet selesai
16:25 Christophorus Ardi Menjelaskan tentang Google Data Studio, yang nama terbarunya sekarang adalah Looker Studio.
16:18 Didin Rosyadi: Mendemokan penggunaan Google Data Studio yang sudah diimplementasikan di sekolahnya. Mempresentasikan hasil laporan PKL siswa.
16:14 Beslon Samosir: Ini bukan pertanyaan sih, tapi saya sangat tertantang dengan praktik baik yang dilakukan oleh Pak Didin, karena kebetulan saya juga pengampu di jenjang SMK. Terima kasih atas sharing dan inspirasi yang diberikan.
16:09 Christophorus Ardi membuka sesi Meet and Greet.
16:08 Meet and Greet kali ini diikuti oleh 20 pemirsa dari berbagai daerah di Indonesia, di mana mereka dapat berinteraksi langsung secara virtual melalui Google Meet dengan Ary Yulistiana, Didin Rosyadi, dan Nur Aini A., S.Kom, M.Pd. Tak ketinggalan, Christophorus Ardi dari REFO yang akan memandu Meet and Greet sore ini. – Meet and Greet
16:07 Sesi webinar selesai.
15:48 Nur Aini mengatakan bahwa Platform Merdeka Mengajar (PMM) menjadi pokok bahasan sehari-hari di antara para pendidik di semua jenjang. Itu yang terjadi di Kabupaten Tuban, tempatnya berdomisili. PMM ini ibarat mesin yang menggerakkan agar IKM berjalan lancar. Ketika kita berada di PMM, kita akan mengetahui banyak hal baru di dalam IKM, terutama saat kita berhadapan dengan paradigma mengajar dan belajar.
Komunitas belajar.id Kabupaten Tuban merupakan salah satu komunitas penggerak untuk pemanfaatan PMM dan implementasi Kurikulum Merdeka di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
“Saat ini kita berada di posisi yang sangat urgent, karena semua jenjang pendidikan merasa wajib untuk mengetahui, memanfaatkan, dan menerapkan semua hal yang terkait dengan IKM. Pemerintah secara terus-menerus melakukan percepatan terhadap pemahaman dan penerapan IKM di semua jenjang. Oleh karena itu, kita sebagai penggiat komunitas belajar.id berusaha membentuk kolaborasi antara guru-guru yang mau dan mampu untuk memberikan yang terbaik melalui PMM,” kata Nur Aini.
Nur Aini menyampaikan tujuan adanya Komunitas belajar.id Kabupaten Tuban adalah sebagai berikut:
- Melakukan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan pendidikan di Kabupaten Tuban
- Mengembangkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di Kabupaten Tuban
- Mendukung semua program pemerintah di bidang pendidikan
Pada saat kita mengakses PMM, ada satu fitur terbaru, yaitu fitur Komunitas. Kita juga dapat mengakses ribuan webinar yang diinisiasi oleh komunitas-komunitas dalam PMM tersebut. Hal ini menunjukkan adanya semangat berbagi ilmu, pengalaman, dan praktik baik, di antara para pendidik di Indonesia, untuk meningkatkan kompetensi profesi demi pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Nur Aini juga membagikan contoh-contoh kegiatan Komunitas belajar.id Kabupaten Tuban yang telah dilaksanakan, profil singkat para Google Master Trainer, dan kanal YouTube yang dimiliki dan dikelola oleh komunitasnya tersebut.
15:31 Didin Rosyadi memulai presentasinya.
Digitalisasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) berbasis Akun belajar.id adalah topik yang dibahas oleh Didin dalam webinar sore ini.
PKL merupakan salah satu kekhasan sekolah vokasi seperti SMK. Namun ternyata ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan PKL, yaitu:
- Learning loss, yaitu terjadinya penurunan dalam pembelajaran, terutama pada mata pelajaran non-produktif. Waktu siswa melaksanakan PKL, fokusnya pada pelajaran produktif, yang saat itu dijalaninya dalam PKL itu sendiri.
- Kendala dalam monitoring dan controlling kehadiran, yang jika dilakukan secara manual akan memakan waktu dan biaya yang cukup tinggi.
- Kendala pencatatan jurnal harian, yang jika dilakukan manual ada kemungkinan untuk lupa atau rusak.
- Kendala pelaporan terakhir, yang jika dilakukan manual bisa terlalu lama dan format pelaporan yang tidak seragam.
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, Didin mengadaptasi digitalisasi PKL dengan menggunakan Akun belajar.id. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil oleh Didin:
- Menyiapkan Google Sites sebagai induk, untuk menempatkan semua aktivitas siswa sehubungan dengan PKL.
- Optimalisasi Google Classroom untuk mengatasi kendala learning loss, pendidik mata pelajaran non-produktif tetap bisa mendampingi siswa selama masa PKL.
- Google Forms dan Google Data Studio dimanfaatkan untuk mengatasi kendala dalam hal monitoring dan controlling kehadiran.
- Google Forms dan Google Data Studio juga digunakan untuk pencatatan jurnal harian. Siswa diminta tiap hari mengisi jurnal dengan Google Forms, dan Data Studio digunakan untuk rekapannya.
- Mengenai laporan akhir PKL, digunakanlah Google Forms dan Google Docs, dengan demikian formatnya seragam antara satu siswa dengan lainnya.
Aktivitas dan pelaporan PKL SMKN 1 Duduksampeyan Gresik dirangkum menggunakan Google Sites, dan dapat ditemukan di tautan ini https://sites.google.com/admin.smk.belajar.id/sipkl-skandusa/home
15:14 Ary Yulistiana memulai presentasinya.
Penggunaan Google Earth sangat biasa dilakukan dalam ilmu-ilmu sosial, seperti Geografi. Namun Ary menggunakannya secara kreatif dalam mata pelajarannya yang diampunya, yaitu Bahasa Indonesia. Ia memanfaatkan Google Earth dalam proyeknya bersama siswa-siswa Kelas X, yaitu “Menulis Laporan Hasil Observasi”.
“Anak-anak zaman sekarang itu tidak bisa lepas dari gawai, seperti ponsel. Mereka tertarik sekali dengan benda itu. Maka saya ingin membawa mereka belajar dengan menggunakan tampilan visual yang mutakhir, seperti yang biasa mereka biasa lihat di gim daring atau media sosial. Jadi tujuannya supaya bisa memicu kreativitas dan kemampuan berpikir kritis anak-anak, karena bisa melakukan eksplorasi atau penjelajahan yang beragam dengan menggunakan Google Earth,” kata Ary Yulistiana.
Ary juga berharap siswa-siswanya dapat meningkatkan kompetensi keahlian desain komunikasi visual, yang memang dididik untuk mahir menggunakan berbagai media digital.
Dalam proyeknya tersebut, Ary mengharapkan siswa-siswanya dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan tentunya kemampuan untuk menulis dan berbicara dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Saat melakukan eksplorasi dan observasi, Ary memberikan kebebasan pada siswanya untuk memilih obyek negara yang sesuai dengan minat mereka. Contohnya, peminat K-Pop akan memilih Korea Selatan sebagai obyek observasi, yang berminat pada geopolitik akan memilih Rusia atau Ukraina, dan sebagainya.
“Mereka melakukan observasi dan eksplorasi itu memang karena mereka suka pada obyeknya, jadi tidak ada rasa keterpaksaan,” terang Ary Yulistiana.
Adapun hasil kerja Ary bersama siswa-siswa telah didokumentasikan dengan sangat baik, dan dapat dilihat di tautan ini https://sites.google.com/guru.smk.belajar.id/observasikelasx/home
15:01 Christophorus Ardi membuka sesi webinar dengan menyapa para narasumber, dan pemirsa yang menyaksikan melalui berbagai kanal YouTube.
Pemutaran video Festival Komunitas belajar.id yang berisi kegiatan-kegiatan sehubungan dengan Akun belajar.id.
Penjelasan singkat tentang Festival Komunitas belajar.id, termasuk jadwal dari rangkaian acara festival.
Pengumuman lomba-lomba berhadiah yang diselenggarakan REFO.
15:00 Membuat Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan belajar.id di Jenjang SMK – Webinar
Tak terasa, tujuh hari sudah kita bersama-sama merayakan kependidikan di Indonesia melalui Festival Komunitas belajar.id. Banyak ilmu dan wawasan yang kita dapatkan untuk meningkatkan keterampilan kita, demi pendidikan Indonesia yang jauh lebih baik. Tetap sematkan semangat “Bangkit Bersama belajar.id” dalam jiwa masing-masing, untuk mempersiapkan anak-anak kita menjadi talenta terbaik di masa mendatang, untuk Indonesia Emas 2045.
Webinar kali ini berjudul “Membuat Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan belajar.id di Jenjang SMK”, dan akan segera hadir narasumber-narasumber hebat, yang akan berbagi pengalaman untuk kita semua, yaitu Ary Yulistiana (Guru SMKN 9 Surakarta, Google Certified Trainer), Didin Rosyadi (Guru/Wakasek Kurikulum, SMKN 1 Duduksampeyan Gresik) dan Nur Aini A., S.Kom, M.Pd (Ketua Komunitas belajar.id Kabupaten Tuban, Ko-Kapten Komunitas belajar.id Kabupaten Tuban Jawa Timur, Sekretaris MGMP TIK SMK Kabupaten Tuban, Anggota Komite Pembelajaran SMK PK SMKN 2 Tuban). Tak ketinggalan, Christophorus Ardi dari REFO yang akan menjadi pemandu acara sore ini.
Jika Bapak dan Ibu tidak menyaksikan livestreaming bersama kami saat ini, webinar “Membuat Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan belajar.id di Jenjang SMK” ini tetap dapat disaksikan melalui tautan: http://bit.ly/pklbelajaridsmk
______________________________________________________________________________
Sambil menunggu, Bapak dan Ibu sekalian boleh menyebarkan informasi berikut, agar rangkaian webinar yang penuh manfaat ini dapat diikuti oleh seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
Silakan klik tautan berikut:
Jadwal acara: https://bit.ly/jadwalfestivalbelajarid
Subscribe Google Calendar: https://bit.ly/subfestivalbelajarid
______________________________________________________________________________
Selamat datang di Liputan Langsung!
Di sini kami akan menyampaikan informasi-informasi penting sehubungan dengan pelaksanaan Festival Komunitas belajar.id 2022 “Bangkit Bersama belajar.id” Hari Keenam. Termasuk di dalam Laporan Langsung ini adalah sesi-sesi selama satu hari dan Meet and Greet, di mana para pemirsa akan berinteraksi langsung dengan Narasumber secara virtual.
Festival Komunitas belajar.id adalah sebuah rangkaian acara virtual yang diadakan untuk memberdayakan, memampukan, dan mengapresiasi para pendidik dan peserta didik dalam komunitas belajar.id, termasuk pemegang kepentingan di dinas dan semua institusi yang bergerak di bidang pendidikan, agar dapat memanfaatkan Akun belajar.id untuk peningkatan mutu pembelajaran.
Penulis :
Astrid Prahitaningtyas
Septika Rini