Liputan Langsung Festival Komunitas belajar.id 2022 “Bangkit Bersama belajar.id” 28 Oktober 2022

20:08 Penutupan hari keempat Festival Komunitas belajar.id

Dengan demikian hari keempat Festival Komunitas belajar.id selesai. Banyak sekali wawasan baru yang didapat di hari keempat. Dimulai dari cara mengajar yang seru dengan Jamboard dan Google Search untuk jenjang Sekolah Dasar, hingga tip dan trik berkolaborasi dan bersinergi dengan stakeholder untuk meningkatkan aktivasi dan pemanfaatan Akun Pembelajaran.

Hari kelima Festival di hari Senin nanti pasti menjanjikan semangat sinergi dan kolaborasi yang juga menarik, dan tim di balik Liputan Langsung ini menantikan sesi-sesi yang tidak kalah menarik.

Anda masih dapat mengikuti rangkaian acara Festival berikutnya!

Jadwal acara: https://bit.ly/jadwalfestivalbelajarid

Subscribe Google Calendar: https://bit.ly/subfestivalbelajaridJika Bapak dan Ibu tidak menyaksikan livestreaming bersama kami saat ini, ACara Efektif untuk Meningkatkan Aktivasi dan Pemanfaatan Akun belajar.id ini tetap dapat disaksikan melalui tautan: bit.ly/efektifaktivasibelajarid

20:29 Meet and Greet selesai.

20:28 Yusrika Firda Isnaini: Kami berusaha untuk menyeimbangkan antara Dinas Pendidikan Kabupaten dan Cabang Dinas Wilayah dari Provinsi. Memang saya pun pernah jatuh bangun, Pak Kornel. Semangat.

20:27 Fakhrudin Sujarwo: Kita tidak bisa mendefinisikan gula itu manis kalau belum tahu pahitnya kopi. Kita sudah pernah merasakan pahitnya. Namun dari situ kita terus berproses dan berprogres.

20:25 Rolla Fardila: Waktu awal diundang untuk menyampaikan data belajar.id, saya ditegur oleh dinas perihal surat yang didapatkan Kapten lebih dulu, bukan dinas. Saya  menjelaskan saat itu bahwa surat itu dibekali agar kami bisa audiensi. Lalu setelah itu terbuka lagi jalan bagi kami untuk bertemu dengan Kepala Dinas dan lain-lain. Nanti akan ketemu celahnya.

20:20 Fakhrudin Sujarwo: Sinkronisasi leaderboard dan data aktivasi daerah adalah kasus lama. Saran saya, coba cek lagi data Dapodik. Apakah sudah dibetulkan? Apakah yang pindah jenjang sudah dikeluarkan, sudah disinkronisasi? Namun yang perlu juga menjadi catatan, sinkronisasi data masih jadi pekerjaan rumah yang besar bagi tim Govtech agar dapat dilakukan dengan cepat. Kalau data provinsi saja mungkin dapat ditarik dengan cepat, tapi jika data nasional, perlu waktu yang lama untuk tarik data. Jadi harus pahami bahwa sinkronisasi memang tidak real time karena butuh waktu.

Menjawab pertanyaan Pak Kornel soal sinergi dengan dinas, saya pribadi lebih dikenal sebagai Kapten belajar.id dibanding dengan DRB 2018, karena Kapten lebih dibutuhkan. BBGP, BBPMP atau dinas membutuhkan data aktivasi untuk laporan, karena itu butuh bersinergi dengan Kapten dan Ko-Kapten. Ini adalah celah bagi Kapten dan Ko-Kapten untuk masuk. Dibutuhkan komunikasi yang baik. Perlihatkan kinerja dan terus belajar. Komunikasi dengan atasan dan teman sebaya pasti berbeda. Di sana kita akan belajar cara berkomunikasi yang baik dengan dinas dan BBPMP. Nanti akan ketemu sendiri celahnya.

20:15 Sarip Hidayat: Di daerah kami, dinas menggunakan data aktivasi daerah untuk aktivasi jenjang SD dan PAUD sebagai acuan. Sedangkan berdasarkan data pada Konsol Admin, total akun SD Kebumen berjumlah 45.336,dengan jumlah akun belum login adalah 37, yang merupakan tambahan akun baru. Namun berdasarkan data daerah, Kebumen hanya aktif 75% saja. Untuk jenjang PAUD, pada data Konsol Admin, total jumlah akun adalah 32.542,dan yang belum aktif tinggal 12 buah saja. Namun berdasarkan data aktivasi daerah, baru 24% saja akun yang sudah diaktivasi. Kami melakukan laporan ke dinas menggunakan data Konsol Admin, yang mana berbenturan dengan dinas yang menggunakan data aktivasi daerah sebagai acuan, sehingga laporan kami sering dipertanyakan. Bahkan ada SMA di Kebumen yang ditegur oleh dinas karena laporan di data daerah masih rendah, sedangkan kenyataannya aktivasi mereka sudah 100%.

20:13 Lulud Prijambodo Ario Nugroho: Coba tilik lagi bagaimana cara Ko-Kapten berhubungan dengan Kapten? Bagaimana hubungan Kapten dengan BBPMP Banten? Dulu, hubungan Pak Fakhrudin dengan operator juga pernah dalam kondisi ada dan tiada. Kita tidak mungkin jalan sendiri, karena itu coba lihat bagaimana komunitas Pak Kornel bergerak bersama? Apa yang sudah dikerjakan tim GMT Banten? Apa hasil kerja yang sudah ditunjukkan? Ingat, bukan apa yang kita pikirkan, tapi apa yang mereka (dinas) pikirkan. Kalau kita tidak produktif, kita akan dilepas.

20:12 Kornel Purba: Apa peran saya untuk dinas? Apa yang bisa saya perbuat untuk memberi dampak bagi daerah saya? Apakah menurut Bapak/Ibu komunikasi yang kami lakukan kurang? 

20:09 Neni Niawati, M.Pd.: Bercermin pada Provinsi Jawa Barat, BBPMP melihat keberadaan Kapten dan Ko-Kapten sebagai peluang yang luar biasa. Di Jawa Barat kami melibatkan mereka. Kami dukung dinas untuk memanfaatkan mereka dengan meminta dinas mengundang Kapten dan Ko-Kapten dalam setiap meeting atau kegiatan terkait belajar.id. Jika BBPMP sudah meng-endorse Pemda seperti itu, dinas pasti akan bergerak. Apalagi kebijakan Merdeka Belajar 2022 menjadikan Akun belajar.id sebagai single sign on, sehingga mustahil jika kita tidak bersinergi dengan potensi-potensi Kapten dan Ko-Kapten yang sudah dicetak oleh Kemendikbudristek RI.

20:06 Kornel Purba: Saya iri melihat dinas daerah lain mudah ditemui. Pertanyaan pertama adalah bagaimana caranya agar kita bisa bersinergi dengan dinas? Pertanyaan kedua, akun belajar kelas 8 tahun ini adalah terusan dari akun siswa SD mereka. Mengapa sulit sekali mengajukan akun siswa baru untuk kelas 7 dan 8?

20:05 Neni Niawati, M.Pd.: Akun belajar.id ini menggunakan sistem auto-sinkronisasi. Ada data tersedia dan ada data terdaftar. Jika merasa 18 akun ini sudah diaktifkan, gunakan saja dulu. Selisih 2 akun lagi akan terlihat setelah akun digunakan.

20:04 Rolla Fardila: Harap dua akun tersebut beraktivitas saja, misalnya seperti mengakses Google Slides, dll. Nanti akan terlihat apakah akun tersebut sudah teraktivasi, akan muncul rekam jejaknya.

20:03 R. Endang Sulistiawati: Ketika saya cek di dasbor aktivasi, data guru di sekolah ada 18 orang, dan yang akunnya terbaca sudah aktif ada 16 orang. Sedangkan kami semua sudah mengaktivasi Akun Pembelajaran. Apakah admin sekolah bisa melakukan pengecekan atas selisih dua orang yang sebenarnya sudah teraktivasi?

20:02 Neni Niawati, M.Pd.: Memang ada dua cara untuk mengakses Platform Merdeka Mengajar, dengan laptop dan dengan smartphone. Jadi sama saja. Jika ingin tahu apakah kita sudah login Platform Merdeka Mengajar adalah buka saja bagian pelatihan mandiri. Kalau kita sudah bisa masuk ke pelatihan satu berarti kita sudah login. Nanti pada dasbor juga akan terlihat.

20:01 Henny Julitha: Platform Merdeka Mengajar di ponsel dan laptop sama atau berbeda? Selama ini saya mengakses menggunakan ponsel.

19:59 Lulud Prijambodo Ario Nugroho: Harus mau berjuang. Masa kalah begitu saja? Belajar.id adalah akun resmi, maka mari kita bersinergi.

19:57 Neni Niawati, M.Pd.: Dulu, sebelum ada Kapten belajar.id, kita mengenal Duta Rumah Belajar. Dulu BBPMP Jawa Barat didatangi oleh Duta Rumah Belajar Jawa Barat untuk meminta audiensi. Saat itu BBPMP melihat bahwa mereka adalah aset yang baik. Mereka ingin membuat kegiatan di mana BBPMP mendukung kegiatan tersebut dengan memfasilitasi ruang Zoom Meeting. Perihal sertifikat, sudah pasti akan terbit secara otomatis apabila sudah bersinergi. 

19:56 Rolla Fardila: Bergabung dalam komunitas itu penting. Baru-baru ini dinas meminta saya mengirim 18 guru yang tergabung dalam komunitas sebagai narasumber.

19:45 Fakhrudin Sujarwo: Mulailah dari bawah. Melakukan pengimbasan ke guru-guru sekolah, lalu naik ke jenjang KKG, lalu ajak Ko-Kapten di kabupaten/kota untuk berkolaborasi atau bersinergi dengan dinas kabupaten/kota agar bisa membuka jalan ke jenjang BBGP atau BPMP. Lakukan secara bertahap. Berproseslah dan berprogreslah.

19:52 Rolla Fardila: Untuk Kabupaten Bogor, bisa menghubungi Ko-Kapten Kabupaten Bogor Anton Sugiri untuk diundang masuk ke dalam grup GMT level 1 dan 2 Kabupaten/Kota Bogor. Jangan khawatir soal sertifikat. Melalui program GMT, sertifikat bisa didapatkan dari pelatihan di REFO. Namun nanti bisa jadi sertifikat dikeluarkan oleh Disdik. Jangan khawatir apabila ingin berkarya. Jika sudah masuk ke dalam grup, besok lusa akan banyak kerjaan.

19:50 Nurhadi: Bagaimana cara agar GCT muda bisa mengadakan pelatihan? Penerbitan sertifikat harus ditandatangani oleh siapa jika kami ingin mengadakan pelatihan? Ada tidak wadah khusus bagi GCT muda yang ingin turut berkarya untuk memaksimalkan Akun belajar.id?

19:48 Di dalam ruang Google Meet telah berkumpul 27 peserta Festival, dan Gusman Adi membuka sesi Meet and Greet dengan menyapa peserta yang sudah hadir terlebih dahulu. Dalam sesi Meet & Greet ini, peserta dapat berinteraksi secara langsung dengan narasumber sesi Cara Efektif untuk Meningkatkan Aktivasi dan Pemanfaatan Akun belajar.id, yaitu Rolla Fardila, S.Pd. (Ko-Kapten belajar.id Kabupaten Bandung, Pengajar Sejarah SMAN 1 Cikancung) berkolaborasi dengan Widyaprada BBPMP Provinsi Jawa Barat Neni Niawati, M.Pd. dan Fakhrudin Sujarwo (Kapten belajar.id Provinsi Jawa Tengah, Komunitas Pengembang Digitalisasi Pembelajaran) berkolaborasi dengan Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Madya BBGP Provinsi Jawa Tengah Lulud Prijambodo Ario Nugroho.

19:47 Sesi webinar ditutup.

19:20 Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Madya BBGP Provinsi Jawa Tengah Lulud Prijambodo Ario Nugroho menceritakan bahwa awalnya Akun belajar.id hanya digunakan untuk coba-coba sendiri. Namun kemudian pimpinan menanyakan perihal aktivasi Akun Pembelajaran di Provinsi Jawa Tengah. Di situ ia baru mengetahui bahwa aktivasi akun adalah wajib.

Setelah data-data yang ada dipelajari, ditemukanlah kesalahan mendasar yaitu Jawa Tengah sekadar mengejar aktivasi belaka, sehingga guru-guru tidak melihat manfaat Akun Pembelajaran tersebut. Kemudian, beliau mempelajari dan mengukur potensi daerah dengan analisis SWOT.

Kondisi saat itu adalah Provinsi Jawa Tengah memiliki empat PTP dan dukungan Kepala Lembaga Jaringan dengan seluruh dinas sebagai kekuatan, ketiadaan anggaran dan belum memiliki jaringan sebagai kelemahan, mereka memanfaatkan peluang yang ada yaitu berkolaborasi dengan enam orang individu guru yang mengerti Akun Pembelajaran. Dengan kolaborasi tersebut, BBGP Provinsi Jawa Tengah mengadakan beberapa webinar, berkoordinasi dengan dinas-dinas. Sedangkan untuk tantangan, sama seperti yang disampaikan oleh Fakhrudin Sujarwo bahwa jumlah populasi guru yang akunnya harus diaktifkan besar sekali.

Setelah berdiskusi bersama tim Kapten dan Ko-Kapten, mereka memutuskan sasaran bersama yaitu aktivasi akun guru menuju 100% melalui program BIMOLI tahap awal. Jika guru sudah tahu dan nyaman menggunakan Akun Pembelajaran, niscaya Akun Pembelajaran tersebut akan dibawa ke kelas, dan dengan sendirinya aktivasi akun murid akan lebih mudah. Setelah menentukan sasaran, persentase aktivasi naik hingga mencapai peringkat empat besar di akhir bulan November 2021.

Aktivasi yang meningkat cepat itu dapat tercapai karena program yang dipersiapkan dengan baik. Seperti dalam BIMOLI, tim Jawa Tengah menerapkan prinsip dasar pembelajaran yaitu micro learning object (10 guru, 1 pendamping), adaptive learning dan collaborative learning.

Langkah berikutnya adalah melakukan koordinasi dan konsesi bersama 35 dinas Kabupaten/Kota dan Kepala BPTIK Siswanto untuk mengadakan BOLPEN khusus SMA dan SMK. Lalu, 70 orang DRB yang tidak menjadi Kapten dan Ko-Kapten dilibatkan sebagai motor penggerak, di mana mereka harus mengumpulkan rekan-rekan yang mengerti dasar Google Workspace untuk dikenalkan dan dilatih Akun belajar.id. Kira-kira 1.000 orang tersebut kemudian diutus untuk melatih kurang lebih total 10.000 guru di Jawa Tengah dengan jumlah kelulusan 6.000 orang.

Setelah itu, BBGP membuat sistem di mana minimal 10% jumlah guru satu sekolah harus mengikuti program BIMOLI yang mana mereka kemudian diberi tanggung jawab untuk mengimbaskan ke rekan-rekan satu sekolah untuk memperoleh sertifikat.

Pada tahun 2022, BBGP membekali guru-guru dengan inovasi pembelajaran berbasis TIK agar bisa mengenalkan Akun Pembelajaran ke anak didik dengan sasaran akhir aktivasi akun siswa. Salah satu alat ukur aktivasi siswa adalah ketika Provinsi Jawa Tengah masih bertahan di peringkat 10 besar, itu berarti siswa mulai dilibarkan oleh para guru dalam pembelajaran.

BBGP juga menantang rekan-rekan guru untuk mengubah sistem tes dari cara konvensional yaitu dengan kertas ke Google Forms yang memudahkan sistem koreksi dan penyajian analisis. Hal ini dilakukan karena BBGP melihat bahwa cara paling mudah menggeser pola pembelajaran adalah dengan mengubah sistem tes. Ketika tes sudah menggunakan Google Forms, komponen pembelajaran lainnya pasti akan mengikuti perubahan tersebut.

Dengan menjalankan konsep-konsep yang sudah disebutkan, terjadi lompatan kuantum pemanfaatan Akun belajar.id di Provinsi Jawa Tengah. Pemanfaatan akun ini juga didukung oleh pemerintah dengan diberlakukannya Single Sign On Akun belajar.id untuk SIMPKB.

Akun Pembelajaran bukan sekedar sebuah kunci, tapi sebuah cara untuk mengajar. Dikhawatirkan 50-60% guru berpikir bahwa Akun belajar.id itu hanya sebuah kunci, oleh karenanya perlu untuk menggeser pemikiran bahwa Akun Pembelajaran adalah sebuah alat, sahabat, dan kebutuhan pembelajaran, sehingga Jawa Tengah bisa mencapai peringkat pertama.

19:11 Widyaprada BBPMP Provinsi Jawa Barat Neni Niawati, M.Pd. menceritakan perjalanan aktivasi Akun belajar.id Provinsi Jawa Barat dari kacamata stakeholder. 

“Kami, BBPMP, memang UPT Kemendikbudristek RI yang ada di provinsi. Jadi mustahil kalau kami tidak bisa bersinergi dengan unit-unit yang ada di pemerintah daerah, termasuk SDM-SDM unggul yaitu para Kapten dan Ko-Kapten yang dimiliki oleh Jawa Barat,” ujar Neni Niawati, M.Pd.

Berdasarkan data yang diambil pada bulan April 2022, sebelum stakeholder dan tim Kapten dan Ko-Kapten belajar.id Jawa Barat bersinergi, tingkat aktivasi Provinsi Jawa Barat hanya di 37,09%.  Setelah ada kolaborasi dan sinergi, dalam waktu 6 bulan aktivasi Akun belajar.id Provinsi Jawa Barat naik ke 88,23%.

Namun BBPMP dan tim Kapten dan Ko-Kapten Provinsi Jawa Barat menyadari bahwa tantangan yang dihadapi bukan hanya aktivasi, tapi juga agar para guru membiasakan dirinya dengan Akun belajar.id. Untuk itu Kapten dan Ko-Kapten dan BBPMP selalu siap sedia membantu proses reset password, baik melalui komunikasi secara langsung ataupun melalui tim helpdesk BBPMP via situs web.

Selain memantau aktivasi Akun Pembelajaran, BBPMP Provinsi Jawa Barat juga memantau persentase login dan pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar, dan Rapor Pendidikan.

BBPMP Provinsi Jawa Barat bersama Kapten dan Ko-Kapten belajar.id terus menyebarkan “Spirit for belajar.id” atau “Semangat belajar.id” untuk mendorong Jawa Barat memenuhi motto daerahnya, “Jawa Barat Juara Lahir Batin”. Beberapa program untuk mendorong semangat tersebut adalah sosialiasi Akun belajar.id, bimtek Akun belajar.id, advokasi pemanfaatan Akun belajar.id, bimtek dan pendampingan platform-platform digital (rapor, arkas-markas) dan aktivasi Akun belajar.id, coaching clinic aktivasi Akun belajar.id, percepatan login PMM terintegrasi Akun Pembelajaran, dan webinar aktivasi Akun Pembelajaran.

Neni Niawati, M.Pd. menyatakan, “Sebagai UPT, bagian dari Kemendikbudristek, kami akan selalu mengawal apapun kebijakan Mas Mentri untuk mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar agar bisa dinikmati oleh semua. Dan kami berusaha hadir untuk mensinergikan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menyukseskan program-program Merdeka Belajar.” 

“Sekolah yang punya Pemda, lho. Kita, Kemendikbudristek mengeluarkan NSPK. Kalau misalnya kita tidak bersinergi, mustahil anak-anak didik kita bisa terlayani dengan baik,” pugkasnya ketika disinggung betapa BPMP Provinsi Jawa Barat berkolaborasi erat dengan tim Kapten dan Ko-Kapten belajar.id Jawa Barat.

19:01 Kisah perjalanan aktivasi Provinsi Jawa Tengah dipaparkan oleh Fakhrudin Sujarwo (Kapten belajar.id Prov. Jawa Tengah, Komunitas Pengembang Digitalisasi Pembelajaran).

Jawa Tengah memulai aktivasi dengan melakukan analisis SWOT. Dukungan dari BBPMP Jawa Tengah, BBGP Jawa Tengah, BPTIK Dikbud, dan Dinas Pendidikan Jawa Tengah adalah kekuatan yang dimiliki Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan kelemahan yang dihadapi adalah jumlah populasi yang besar sehingga dibutuhkan tenaga, komitmen, dan upaya yang besar juga dari berbagai sektor. Kelemahan lainnya adalah kualitas jaringan internet. Ancaman yang terbaca dari analisis tersebut adalah penanganan aduan Akun belajar.id terkait masalah atau troubleshooting. Provinsi Jawa Tengah melihat Akun belajar.id berbasis Google Workspace sebagai peluang, karena penggunaannya yang mudah.

Setelah itu tim menentukan target kerja. Pertama, tujuan menyasar pada jumlah 100% aktivasi Akun Pembelajaran GTK Jawa Tengah. Target kedua adalah implementasi di mana guru mahir memanfaatkan Akun belajar.id dalam pembelajaran, serta 50% guru mendapatkan sertifikasi GCE L1. Sasaran ketiga adalah kolaborasi, di mana guru bisa saling berbagi konten belajar berbasis Akun belajar.id. Target pamungkas adalah terciptanya ekosistem komunitas belajar.id yang baik di Provinsi Jawa Tengah.

Untuk mencapai target tersebut, tim Kapten dan Ko-Kapten berkolaborasi dengan para stakeholder seperti BPTIK Dikbud Provinsi Jawa Tengah dan LPMP Provinsi Jawa Tengah, untuk mengadakan program-program pelatihan seperti BOLPEN (Bintek Online dan Pendampingan Pemanfaatan Akun belajar.id & Portal Rumah Belajar) dan BIMOLI (Bimbingan Online Intensif pemanfaatan Akun belajar.id pada pembelajaran berbasis TIK). Dari dua program ini, progres aktivasi meningkat. Lalu pada program BIMOLI tahap dua, tujuan program diperbesar sehingga bukan hanya peningkatan aktivasi melainkan juga peningkatan implementasi Akun belajar.id untuk proses pembelajaran.

18:46 Rolla Fardila, S.Pd. (Ko-Kapten belajar.id Kabupaten Bandung, Pengajar Sejarah SMAN 1 Cikancung) memulai sesi dengan menceritakan perjalanan aktivasi Akun belajar.id di Kabupaten Bandung. Pada tahun 2020, sosialisasi mengenai Akun belajar.id mulanya hanya berupa surat. Karena itu, kendala untuk mengaktifkan aku yang dihadapi pada tahun tersebut sangat besar.

Pada tahun 2021, diseminasi surat terkait peluncuran pelatihan admin Akun belajar.id diikuti dengan program Daerah Jawara. Saat itu arah, tujuan, dan koordinasi kegiatan menjadi jelas. Di bawah koordinasi Kapten belajar.id Jawa Barat Deni Rohendi dan bimbingan Dinas Pendidikan Jawa Barat, para Ko-Kapten Jawa Barat berkumpul untuk mengatur strategi sosialisasi Akun belajar.id, yang dinilai penting mengingat sosialisasi pada saat itu masih terbatas.

Sosialisasi dimulai dari satuan pendidikan masing-masing, kemudian mulai mendekati dinas. Selain itu, tim Kapten dan Ko-Kapten belajar.id Jawa Barat memiliki tim TIK yang dengan gesit mencoba mempermudah akses informasi terkait aktivasi dan mengupayakan bantuan reset password dengan meluncurkan Si Kabayan (Sistem Informasi Kapten dengan Bimbingan dan Pelayanan), sebuah situs web berbasis Google Sites untuk menjembatani Kapten dan Ko-Kapten dengan masyarakat Jawa Barat.

Tidak berhenti di situ, pada tahun 2022 Rolla Fardilla melakukan audiensi ke Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung untuk melaporkan rendahnya jumlah aktivasi saat itu, yaitu 16% atau urutan ke-26 dari 27 daerah Kota/Kabupaten se-Jawa Barat. Setelah itu, dengan dukungan dan komando langsung dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, tim Kapten dan Ko-Kapten melakukan pelatihan pemanfaatan Akun belajar.id dan Platform Merdeka Mengajar selama dua hari dengan jumlah peserta pelatihan mencapai 4.851 orang. Setelah pelatihan dengan dukungan dinas, persentase kenaikan aktivasi Akun belajar.id langsung meningkat ke 63%.

Setelah itu, bersama dengan BBPMP Jawa Barat “menjemput bola”, mendatangi beberapa sekolah berbagai jenjang, terutama di wilayah pinggir untuk sosialisasi Akun belajar.id. Melihat kebutuhan tersebut, BBPMP segera mengadakan workshop pemanfaatan TIK dan Akun belajar.id. Ditambah lagi dengan diterapkannya Akun Pembelajaran sebagai Single Sign On ke SIMPKB, Rumah Belajar, Pendidikan Guru Penggerak, Platform Merdeka Mengajar, semakin mendorong peningkatan aktivasi.

Dari perjalanan aktivasi Provinsi Jawa Barat, ditemukan beberapa kendala di lapangan yang masih perlu dicarikan solusi. Kendala tersebut adalah pembuatan akun siswa yang tidak berjenjang, proses pengajuan akun untuk guru yang naik jenjang menjadi kepala sekolah masih relatif lama karena waktu tunggu sinkronisasi data Dapodik juga belum maksimal, dan dasbor dinas yang belum menyertakan akun belum teraktivasi menyebabkan pemetaan sekolah yang belum mengaktivasi menjadi sulit.

18:32 Cara Efektif untuk Meningkatkan Aktivasi dan Pemanfaatan Akun belajar.id – Webinar

Sesi malam ini adalah bentuk nyata perayaan kolaborasi. Empat narasumber hebat akan berbagi tip dan trik, serta praktik baik seputar cara efektif aktivasi dan pemanfaatan Akun belajar.id.

Adapun para narasumber tersebut adalah Rolla Fardilla, S.Pd. (Ko-Kapten belajar.id Kabupaten Bandung, Pengajar Sejarah SMAN 2 Cikancung), Widyaprada BBPMP Provinsi Jawa Barat Neni Niawati, M.Pd., Fakhrudin Sujarwo (Kapten belajar.id Provinsi Jawa Tengah, Komunitas Pengembang Digitalisasi Pembelajaran), dan Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Madya BBGP Provinsi Jawa Tengah Lulud Prijambodo Ario Nugroho.

Moderator malam ini adalah Christophorus Ardi dan Gusman Adi dari REFO.

Christophorus Ardi dan Gusman Adi membuka sesi dengan menerangkan secara singkat sesi yang akan disimak malam ini, yaitu tentang kiat meningkatkan aktivasi dan pemanfaatan Akun belajar.id.

______________________________________________________________________________

18:20 Melanjutkan rangkaian festival, sampailah kita pada sesi kedua Festival Komunitas belajar.id 2022 “Bangkit Bersama belajar.id” Hari Keempat. Turut menyiarkan adalah kanal YouTube GKT PAUD Dikdasmen, Televisi Edukasi, Direktorat Sekolah Dasar, Direktorat SMP, Direktorat SMA, Direktorat PMPK, PAUDPEDIA, dan seTARA Daring. 

Pada sesi malam ini, sepertinya akan banyak wawasan yang baik terkait aktivasi di daerah fokus yang dapat diadopsi daerah lain yang ingin meningkatkan jumlah aktivasi Akun belajar.id. 

______________________________________________________________________________

16:34 Meet and Greet selesai

16:31 Deni Indriani Berapa kapasitas aplikasi Jamboard di ponsel?

Karmuji: Kalau kita lihat di Google Playstore itu size-nya 37MB.

16:28 Muslikan: Apakah Chrome versi untuk ponsel bisa untuk melakukan shortcut seperti yang dijelaskan tadi?

Afandi: Ini saya sambil cek di ponsel saya, dan sepertinya untuk saat ini Chrome versi ponsel belum menyediakan fasilitas tersebut. Namun perekembangan aplikasi itu biasanya sangat cepat, mudah-mudahan akan segera ada.

16:26 Gusman: Apa yang jadi latar belakang Pak Afandi hingga ketemu jurus pencarian yang sangat singkat dengan Google Search?

Afandi: Tadinya saya memang hanya sedang eksplorasi saja, kemudian menukan shortcut itu tadi, dan ternyata memang benar-benar bisa menjadi jalan pintas.

16:21 Fitriyah: Pada saat sudah PTM seperti sekarang, masih tetap menggunakan Jamboard?

Karmuji: Jamboard sangat menarik anak-anak untuk terlibat dalam diskusi dan curah ide. Anak-anak sekarang ini akan merasa bosan pembelajaran hanya dilakukan satu arah, artinya dari guru ke siswa. Dengan Jamboard ini, mereka bisa ikut aktif dalam proses belajar mengajar, bahkan anak-anak yang biasanya pemalu pun, akan ikut aktif mencurahkan idenya dalam bentuk tulisan.

16:09 Karmuji melanjutkan presentasi.

Cara menggunakan Jamboard:

  1. Buka Google Chrome, dan login ke akun Google;
  2. Klik titik sembilan di kanan atas;
  3. Gulir ke bawah, dan pilih Jamboard;
  4. Jika sudah pernah menggunakan Jamboard, akan banyak terdapat file Jam pada laman Jamboard seperti berikut:
  5. Untuk membuat baru, klik tombol “+” yang terdapat di kanan bawah;
  6. Setelah itu akan masuk ke file Jam yang baru, yang dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.

16:07 Diikuti oleh lebih dari 20 pemirsa dari berbagai daerah di Indonesia, di mana mereka dapat berinteraksi langsung secara virtual melalui Google Meet dengan Afandi Nurhidayat (Guru Kelas SDN Jagamangsan 1, Sleman, D.I. Yogyakarta), Karmuji S.Pd.I., M.Pd. (Guru PAI SDN Kebonsari 2 Tuban, Jawa Timur), dan Tri Widyaswari, S.Pd.,Gr (Ko-Kapten belajar.id Musi Banyuasin, Ketua Komunitas belajar.id Musi Banyuasin, Sumatera Selatan), juga  Fitriyah, S.Kom., dari Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbudristek RI. Meet and Greet ini dipandu oleh Gusman Adi dari REFO. – Meet and Greet

16:05 Sesi selesai.

16:00 Gusman Adi menutup sesi, dengan mengumumkan rangkaian lanjutan acara Festival Komunitas belajar.id 2022, termasuk adanya Festival Lokal Komunitas belajar.id Kabupaten Bantaeng, dan Lomba Pembuatan Portofolio Sekolah dengan Google Sites.

15:59 Karena keterbatasan waktu, sesi segera ditutup, dan tutorial penggunaan Jamboard akan dilanjutkan dalam sesi Meet and Greet.

15:48 Karmuji S.Pd.I., M.Pd.: Cara Seru Mengajar dengan Jamboard

Pandemi belum usai, tapi sekolah sudah kembali dilaksanakan dengan cara tatap muka. Namun begitu, wajah dunia pendidikan telah berubah, dan pendidik harus mampu menjadi seseorang yang transformatif di era digital ini. Yang disebut sebagai guru transformatif adalah pendidik yang mampu berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.

Pendidik memiliki tantangan baru, harus mampu membawakan pembelajaran yang menarik bagi peserta didiknya, yaitu pembelajaran yang berdiferensiasi, serta melakukan diskusi dan curah ide berbasis digital.

Salah satu solusi adalah menggunakan Jamboard untuk melakukan diskusi dan curah ide bersama siswa.

Contoh praktik baik Jamboard di sekolah dasar adalah:

  1. Membuat kesepakatan kelas
  2. Diskusi materi
  3. Presentasi

Salah satu kelebihan menggunakan Jamboard untuk diskusi dan curah ide adalah, membuat siswa yang biasanya pemalu, tidak punya keberanian untuk bicara di depan umum, jadi mau ikut berkolaborasi, mencurahkan idenya berupa tulisan. Intinya, menaikkan tingkat keterlibatan siswa.

15:31 Tri Widyasari: “Komunitas belajar.id Musi Banyuasin Berbagi”.

Tri memulai presentasinya dengan mendefinisikan komunitas praktisi menurut Etienne Wenger dalam bukunya “Community of Practice”, yaitu sekelompok individu yang memiliki semangat dan kegelisahan yang sama tentang praktik yang mereka lakukan dan ingin melakukannya dengan lebih baik dengan berinteraksi secara rutin.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka terbentuklah Komunitas belajar.id di Kabupaten Musi Banyuasin.

Praktik baiknya sehari-hari dalam konteks komunitas pendidik adalah:

  1. Membangun jejaring;
  2. Memberikan ruang berbagi;
  3. Membangun dialog atau diskusi;
  4. Menstimulasi pembelajaran;
  5. Menemukan solusi;
  6. Kolaboratif; dan
  7. Aksi nyata.

Sebuah komunitas akan tumbuh berkembang dengan baik apabila melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

  1. Merintis
  2. Menumbuhkan
  3. Melestarikan

Komunitas belajar.id Muba (Musi Banyuasin) sudah terverifikasi di Platform Merdeka Mengajar.

15:13 Afandi Mencari Video Referensi Belajar Secara Efisien dengan Google Search: Optimalisasi shortcut pada fitur “Management Search Engines and Site Search”.

Afandi memulai presentasi dengan informasi mengenai tahap perkembangan kognitif menurut teori Jean Piaget, di mana disebutkan bahwa anak-anak sekolah dasar (usia 7-11 tahun) berada pada tahap perkembangan ketiga, yaitu tahapan operasional konkret. Pada tahapan ini, anak sudah cukup umur untuk menggunakan pemikiran logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada obyek fisik. Artinya, dalam pembelajaran, anak-anak dalam usia ini akan lebih mudah paham jika pendidik menunjukkan benda-benda konkret. Misalnya dalam pelajaran berhitung, anak-anak akan lebih mudah memahami jika mereka menghitung sesuatu yang konkret, seperti menghitung kelereng, dan sebagainya.

Akan menjadi kendala pada saat, misalnya, pada saat siswa mempelajari sistem tubuh manusia, yang mana pendidik tidak dapat menunjukkan sistem tubuh manusia itu secara konkret. Di sini, pendidik akan membutuhkan media lain sebagai pembelajaran, salah satunya adalah video yang dapat menjelaskan proses yang terjadi dalam tubuh manusia.

Jika bicara sumber video untuk pembelajaran, salah satu platform yang sangat lengkap adalah YouTube, yang menyediakan banyak sekali video pembelajaran, di antaranya adalah simulasi sains, seperti sistem peredaran darah, sistem pernapasan, sistem pencernaan, dan lain-lain, yang membantu siswa memahami konsep atau proses yang tidak mungkin ditunjukkan secara langsung dan nyata (konkret).

Kendala yang sering dihadapi adalah beranda YouTube menampilkan semua video trending dan rekomendasi, yang belum tentu berkaitan dengan materi pembelajaran atau referensi yang tengah dicari. Hal ini berpengaruh terhadap bandwith:

  1. Waktu loading yang lama;
  2. Boros kuota internet.

Solusinya adalah mengoptimalkan shortcut pada fitur “Management Search Engines and Site Search” di Google Chrome. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Masuk ke beranda YouTube;
  2. Klik kanan pada URL youtube.com pada omnibox;
  3. Pilih “Manage Search Engines and Site Search”;
  4. Gulir ke bawah dan pilih “activate” YouTube;
  5. Edit “Search Engine”, lalu buat shortcut untuk YouTube sesuai dengan keinginan kita, contohnya “YT”.

Penggunaannya adalah pada saat membuka Google Chrome, pada omnibox ketikkan “YT <spase> kata kunci”. Ini akan langsung membawa kita ke beranda YouTube dengan pilihan banyak video sesuai dengan kata kunci. Cara ini mempersingkat waktu pencarian, dan menunjukkan rekomendasi video yang paling sesuai dengan kata kunci.

Canggihnya, hal ini tidak hanya bisa diterapkan pada YouTube, tapi pada situs-situs web lainnya.

15:11 Fitriyah membuka diskusi, memperkenalkan Narasumber yang akan mempresentasikan cara efisien penggunaan Google Search.Narasumber adalah Afandi Nurhidayat, seorang guru kelas di SDN Jagamangsan 1, Sleman, D.I. Yogyakarta. Afandi adalah seorang Google Certified Educator

15:03 Gusman Adi dari REFO membuka sesi dengan menyapa para Narasumber, Moderator, dan semua pemirsa yang menyaksikan dari berbagai kanal YouTube.

Pemutaran video Festival Komunitas belajar.id yang berisi kegiatan-kegiatan sehubungan dengan Akun belajar.id.

Gusman Adi menjelaskan secara singkat tentang Festival Komunitas belajar.id, termasuk jadwal dari rangkaian acara festival.

Gusman Adi mengumumkan beberapa lomba berhadiah yang diselenggarakan REFO.

15:00 Cara Seru Mengajar dengan Jamboard dan Google Search di Sekolah Dasar

Tak terasa empat hari sudah kita bersama-sama dalam Festival Komunitas belajar.id, yang tentunya terus menghadirkan webinar-webinar bermanfaat bagi kita semua, pendidik di Indonesia. Sesi keren kali ini berjudul “Cara Seru Mengajar dengan Jamboard dan Google Search di Sekolah Dasar”, dengan menghadirkan Narasumber Afandi Nurhidayat (Guru Kelas SDN Jagamangsan 1, Sleman, D.I. Yogyakarta), Karmuji, S.Pd.I., M.Pd. (Guru PAI SDN Kebonsari 2 Tuban, Jawa Timur), dan Tri Widyaswari, S.Pd.,Gr (Ko-Kapten belajar.id Musi Banyuasin, Ketua Komunitas belajar.id Musi Banyuasin, Sumatera Selatan).

Yang juga istimewa dari sesi ini adalah moderator dari Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbudristek RI, yaitu Fitriyah, S.Kom., dan seperti biasa, dipandu oleh salah satu personel REFO, yaitu Gusman Adi.

______________________________________________________________________________

Sebentar lagi kita akan segera memulai “Cara Seru Mengajar dengan Jamboard dan Google Search di Sekolah Dasar”.

Sambil menunggu, Bapak dan Ibu sekalian boleh menyebarkan informasi berikut, agar rangkaian webinar yang penuh manfaat ini dapat diikuti oleh seluruh satuan pendidikan di Indonesia.

Silakan klik tautan berikut:

Jadwal acara: https://bit.ly/jadwalfestivalbelajarid

Subscribe Google Calendar: https://bit.ly/subfestivalbelajarid

Jika Bapak dan Ibu tidak menyaksikan livestreaming bersama kami saat ini, webinar “Cara Seru Mengajar dengan Jamboard dan Google Search di Sekolah Dasar” ini tetap dapat disaksikan melalui tautan: http://bit.ly/jamboardsearchsd

______________________________________________________________________________________________________________

Selamat datang di Liputan Langsung!

Di sini kami akan menyampaikan informasi-informasi penting sehubungan dengan pelaksanaan Festival Komunitas belajar.id 2022 “Bangkit Bersama belajar.id” Hari Keempat. Termasuk di dalam Laporan Langsung ini adalah sesi-sesi selama satu hari dan Meet and Greet, di mana para pemirsa akan berinteraksi langsung dengan Narasumber secara virtual.

Festival Komunitas belajar.id adalah sebuah rangkaian acara virtual yang diadakan untuk memberdayakan, memampukan, dan mengapresiasi para pendidik dan peserta didik dalam komunitas belajar.id,  termasuk pemegang kepentingan di dinas dan semua institusi yang bergerak di bidang pendidikan, agar dapat memanfaatkan Akun belajar.id untuk peningkatan mutu pembelajaran.

Penulis :

Astrid Prahitanningtyas

Tricia Catherina

Share :

Related articles