Guru Mahir Teknologi = Murid Optimal Belajar

Dengan mulai kembalinya para murid ke sekolah secara terbatas, REFO Indonesia memikirkan, “Apakah teknologi akan tetap menjadi sarana pendidikan yang diperlukan? Bila ya, teknologi apa yang paling membawa manfaat bagi Indonesia, dan bagaimana kita memaksimalkan manfaatnya?”

Data tes PISA (Programme for International Student Assessment) 2018 di negara-negara OECD yang dikompilasi oleh McKinsey memberikan beberapa poin penting tentang teknologi yang dapat memberikan manfaat lebih bila digunakan di sekolah.

Walaupun survei tentang penggunaan teknologi untuk pendidikan tidak mengikutkan Indonesia, tapi mengikutkan beberapa negara berkembang diantaranya Kolombia, Chile, Estonia, Turki, Lithuania dalam surveinya. Karenanya, hasilnya tetap menarik untuk dijadikan acuan bagi penggunaan teknologi pendidikan di Indonesia.

Dua poin penting dari studi tersebut:

Poin 1: Gunakan proyektor dan komputer terkoneksi internet di kelas

Proyektor yang mentransfer visual dari komputer ke layar putih serta komputer yang terkoneksi internet berkorelasi dengan nilai PISA lebih tinggi 28-40 poin, dimana 40 poin setara dengan masa pembelajaran satu tahun.

Hasil ini cukup konsisten baik untuk tes PISA di bidang literasi, matematika dan sains. Selain itu, hubungan positif antara proyektor dan komputer berinternet dengan perbaikan nilai PISA terjadi di tiap benua.

Data tidak menunjukkan mengapa dua teknologi tersebut memiliki korelasi paling positif dengan nilai PISA, namun beberapa hipotesa kami:

  • Proyektor memberikan visualisasi yang lebih baik daripada papan tulis atau sekedar mendengarkan ucapan guru, sehingga materi lebih mudah dipahami
  • Dengan proyektor, materi pelajaran harus disiapkan sebelum jam pelajaran sehingga guru lebih menguasai materi dan ada lebih banyak waktu untuk menjawab pertanyaan
  • Hanya guru yang memegang kontrol atas penggunaan proyektor, sehingga murid lebih fokus perhatiannya ke penjelasan guru
  • Komputer yang terkoneksi dengan internet memungkinkan guru dan murid untuk mengeksplorasi pengetahuan yang tidak ada di buku teks, sehingga meningkatkan kemampuan riset, mencari penjelasan, mengecek fakta, dan mengambil kesimpulan – hal-hal yang diuji dalam tes PISA

Di Indonesia, papan tulis masih jadi media visual yang dominan, padahal harga proyektor LCD saat ini lebih murah dari laptop dan tidak lagi memerlukan listrik berdaya tinggi. Daripada pengadaan satu laptop per anak, mungkin perlu ditimbang opsi yang lebih rendah biayanya: tiap kelas memiliki satu komputer terkoneksi internet serta proyektor LCD. Dengan cara ini, guru tidak menghabiskan banyak waktu untuk menulis atau mendikte poin-poin penting di papan tulis. Guru bisa menyiapkannya di presentasi bergambar untuk ditayangkan sehingga anak-anak bisa berdiskusi dengan gurunya sambil mencatat.

Poin 2: Teknologi berdampak positif ketika guru memegang kendali

Studi yang sama menunjukkan bahwa ketika teknologi hanya digunakan oleh guru, ada korelasi positif dengan nilai PISA murid-muridnya, bervariasi antara 10-24 poin lebih tinggi dibandingkan sekolah yang sama sekali tidak menggunakan teknologi. 

Namun ketika para murid menggunakan teknologi yang tidak digunakan oleh gurunya, nilai PISA mereka justru lebih rendah 28-39 poin dibanding para murid yang sama sekali tidak menggunakan teknologi di kelas.

Poin yang bisa diambil dari data ini jelas: bila sekolah ingin mengadopsi teknologi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, guru harus menguasai teknologi tersebut. Perlengkapi guru dengan kemampuan mengoperasikan teknologi tersebut dan pastikan guru dapat menggunakan berbagai fitur teknologi tersebut sampai level mahir. Di titik ini, kemungkinan murid akan paling merasakan manfaat teknologi bagi peningkatan literasi, kemampuan berhitung dan sains.

Belum ada kebijakan standar tentang penggunaan teknologi untuk pendidikan di Indonesia, dan belum ada data spesifik Indonesia seputar teknologi yang paling tepat guna bagi pendidikan kita. Karenanya, tidak ada salahnya kita belajar dari data yang sudah terkumpul di banyak negara bahwa kemahiran guru mengoperasikan teknologi adalah kunci, dan gawai yang saat ini menunjukkan potensi manfaat terbaik bagi pendidikan adalah proyektor serta komputer terkoneksi internet.

Latar belakang tes PISA bisa didapatkan di sini

Laporan lengkap tes PISA 2018 untuk Indonesia bisa didapatkan di sini

Penulis : Elina Ciptadi

Artikel Terkait :

Share :

Related articles