Bijak Menyiasati Libur Panjang Sekolah

liburan sekolah

Sebentar lagi liburan kenaikan kelas akan tiba. Libur sekolah yang terlalu panjang dapat menjadi tekanan bagi orang tua bekerja, karena seringkali cuti tidak bisa diambil sepanjang libur tersebut. Ini cara menyiasati keadaan tersebut.

Liburan sekolah tentu penting bagi siswa, saat itulah mereka bisa beristirahat dari kesibukan akademis. Selain itu, liburan juga memberi peluang untuk semakin dekat dengan keluarga, serta mendalami minat yang tidak dapat dijalankan saat sekolah berlangsung.

Salah satu libur sekolah terpanjang adalah liburan kenaikan kelas, yang kerap terbentang selama 3-4 minggu. Karena jatuh di bulan Juni–Juli yang jarang terdapat hari libur nasional, orang tua harus bijak menghadapi hal ini karena keterbatasan cuti.

Sebuah studi mencatat bahwa selama libur panjang sekolah, anak-anak jadi jarang bergerak, lebih banyak screen time, dan mengonsumsi makanan tidak sehat. Orang tua harus siap menghadapi libur panjang, agar hal-hal itu tidak terjadi. Berikut beberapa ide kegiatan, agar anak tetap sehat selama liburan.

Rutinitas dan aktivitas dalam liburan keluarga

Liburan keluarga merupakan momen penting untuk memperkuat ikatan, mengajarkan nilai-nilai hidup, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Persiapkanlah liburan keluarga selama 1-2 minggu sebagai bagian dari liburan panjang anak-anak, untuk mengajarkan hal-hal penting tersebut, menjaga kesehatan mental, dan mengembangkan karakter anak secara positif.

Agar liburan bersama ini jadi menyenangkan dan sehat, pastikan destinasinya tetap menyertakan rutinitas. Jam bangun pagi dan tidur malam anak tetap diberlakukan secara konsisten, tentunya disesuaikan dengan masa liburan. Sertakan pula kegiatan fisik, seperti berenang, bersepeda, lintas alam, dan sebagainya. Dengan begitu, anak tidak akan terpaku pada layar digital. Jaga juga jenis konsumsi mereka dengan mengarahkan ke makanan sehat.

Aktivitas setelah pulang kerja

Saat orang tua kembali bekerja tetapi liburan sekolah masih berlangsung, kita tetap dapat membangun hubungan dengan anak-anak setelah pulang kerja. Lakukan aktivitas seru yang biasanya sulit dilakukan saat anak-anak sibuk dengan kegiatan sekolah, misalnya bermain teka-teki, kartu, dan jigsaw atau berjalan santai keliling kompleks perumahan.

Menyiapkan makan malam bersama juga dapat menjadi alternatif kegiatan. Dari kegiatan memasak, anak tidak hanya belajar keterampilan hidup, tetapi juga mengamati dan mempraktikkan pengetahuan akademis, seperti menghitung rasio penggunaan bahan baku, melihat reaksi kimia yang terjadi saat memasak, dan mengenal material-material konduktor dan isolator panas.

Program liburan untuk anak-anak

Saat ini sudah banyak lembaga yang menawarkan beragam program yang dirancang khusus untuk mengisi waktu liburan sekolah, sehingga anak tidak perlu berkomitmen jangka panjang.

Anak dapat mencoba berbagai hal dan kegiatan yang tidak dapat dilakukan selama sekolah. Misalnya, mengikuti kursus kesenian, merasakan hidup di pedesaan, mencoba olah raga baru, hingga mengunjungi sekolah atau kampus di luar negeri.

Lomba melakukan pekerjaan rumah tangga

Kegiatan membereskan rumah pun bisa menjadi seru jika dilombakan. Contoh, berikan poin pada anak untuk setiap pekerjaan rumah tangga yang dilakukannya. Kegiatan ini dapat mereka lakukan pada pagi hari hingga sore, selama orang tua bekerja. Kemudian poin yang didapat itu dihitung bersama-sama, dan di akhir liburan, anak dapat menukarkan poinnya dengan hadiah-hadiah menarik yang sudah disiapkan oleh orang tua.

Anak memang perlu berlibur dari kegiatan sekolah, tetapi jangan sampai liburan tersebut berdampak buruk bagi anak-anak. Manfaatkan ide-ide di atas agar anak-anak tetap sehat jasmani dan mental selama liburan.

Penulis: Dania Ciptadi

Artikel terkait:

Share :

Related articles