Manfaat Beraktivitas di Luar Rumah untuk Anak

manfaat beraktivitas di luar rumah untuk anak

Anak-anak zaman sekarang jarang beraktivitas di luar rumah. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruang, di depan layar digital. Padahal berinteraksi dengan alam punya segudang manfaat.

Libur panjang sekolah telah tiba. Mungkin karena keterbatasan waktu orang tua bekerja, tidak semua keluarga berkesempatan merencanakan liburan bersama. Namun di sela kesibukan, kita harus tetap menyempatkan diri untuk beraktivitas bersama anak di luar rumah selama liburan, agar mereka tetap sehat.

Beraktivitas di luar rumah memberikan banyak manfaat untuk anak. Mereka akan lebih aktif bergerak saat berada di luar ruang, hal ini membuat motoriknya berkembang dengan lebih baik. Aktif bergerak juga membantu terhindar dari risiko obesitas.

Kita semua tahu, anak-anak zaman sekarang lebih banyak beraktivitas di dalam rumah, menghabiskan waktu di depan layar. Padahal, memberi kesempatan pada anak untuk bermain di luar rumah selama lebih dari dua jam sehari, dapat mengurangi risiko terkena miopia (rabun jauh).

Beraktivitas di bawah sinar matahari akan membantu tubuh memproduksi vitamin D, yang bermanfaat bagi pertumbuhan tulang dan menjaga sistem kekebalan tubuh. Paparan sinar matahari juga membuat kualitas tidur dan suasana hati menjadi lebih baik.

Bermain di luar rumah juga akan merangsang rasa ingin tahu, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Anak yang sering mengeksplorasi alam akan meningkat kemampuan belajarnya, karena seluruh indranya akan terstimulasi, misalnya saat menginjak genangan air, bermain lumpur, atau berlarian saat turun hujan. Selain itu, anak juga dapat menyaksikan langsung bagaimana alam bekerja, dan itu akan lebih mudah dipahami ketimbang memberikan penjelasan melalui video ataupun materi ajar lainnya.

Anak yang sering berinteraksi dengan alam memiliki lebih sedikit agresi dan kemarahan, serta mampu mengendalikan impulsivitas. Juga dapat menurunkan tingkat stres, karena interaksi dengan alam menstimulasi tumbuhnya hormon bahagia, seperti dopamin, serotonin, oksitosin, dan endorfin. Anak yang sering bermain di alam akan memiliki kesehatan mental yang lebih baik di kemudian hari.

Psikolog Anak dan Keluarga sekaligus praktisi Play Therapy, Irma Gustiana, menyatakan bahwa pengalaman terlibat langsung dengan alam tetap lebih baik ketimbang mainan pabrikan. Dengan beraktivitas di luar ruang, anak akan merasakan paparan sinar matahari, mendengarkan suara dan melihat gerakan tumbuhan dan pohon yang tertiup angin, serta menyaksikan langsung kehidupan hewan liar, seperti kupu-kupu, semut, dan sebagainya. 

Jadi, sebagai orang tua, kita perlu menjadwalkan aktivitas anak sepanjang libur sekolah. Dengan begitu, aktivitas mereka tak terbatas di depan layar digital saja. Untuk anak yang sudah lebih besar, kita bisa membuat kesepakatan-kesepakatan dan merinci bersama kegiatan luar rumah apa yang menarik untuk mereka.

Tidak harus mengajak mereka berkemah atau trekking di lokasi yang jauh. Manfaatkan saja ruang terbuka hijau di dekat rumah. Lakukan kegiatan sederhana, seperti bersepeda atau berjalan kaki.

Yuk, niatkan diri untuk menyisihkan waktu bersama anak, agar hubungan keluarga makin erat dan intim, dan anak tumbuh dengan bahagia dan sehat.

Penulis: Diah Lucky Natalia

Artikel terkait:

Share :

Related articles