Siap Terbang dengan belajar.id

Berada di zona nyaman, kerap membuat orang tidak dapat berkembang. Hal-hal baru, sulit diterima. Ini pula yang terjadi, kala memasuki masa pandemi dan pembelajaran harus dilakukan dari jarak jauh, upaya pemerintah menghadirkan akun pembelajaran belajar.id tidak mudah pula diterima. Tetapi dengan memberi contoh pemakaian dan menunjukkan manfaat, membuat orang lain tertarik untuk belajar.

Hari/tanggal : 18 November 2021/ 18.45 WIB

Judul sesi : Siap Terbang dengan belajar.id

Pembicara : 

  1. Mochamad Bayu Nugraha, S.Pd., Gr. – SMAN 2 Penajam Paser Utara
  2. Haeruddin, S.Pd.,Gr. – UPTD SDN 71 Parepare
  3. Dadan Irsyada, S.Pd, M.Pd – SDN 061 Cijerah, Kota Bandung
  4. Luh Eka Yanthi, S.Pd., M.Pd. – Guru & Duta RUmah Belajar dari SMKN 3 Singaraja

Link: https://youtu.be/9D1nPmKuaCU 

Sudah satu tahun akun pembelajaran belajar.id diberikan oleh Kemdikbud untuk mendukung proses pembelajaran. Saya penasaran, apakah sekolah-sekolah di Indonesia sudah menggunakan dengan maksimal? Apakah sekolah, guru, siswa dan seluruh jajaran pendidikan dapat menggunakan belajar.id dengan baik? Apakah pendidikan di Indonesia benar-benar bisa “terbang” dengan belajar.id?

Sesi di hari ketiga Festival Pendidik belajar.id sore ini, dimulai dengan penjelasan bagaimana seharusnya akun belajar.id ini digunakan

“Akun Pembelajaran diakses hanya untuk kepentingan belajar-mengajar (kepentingan sekolah dan pendidikan). Gunakan dengan baik dan bertanggung jawab”

Guna Akun Pembelajaran belajar.id:

  • Untuk belajar-mengajar di sekolah dan PJJ (Meet, Classroom, Drive)
  • Kolaborasi real-time (Google Docs, Sheets, Slide, Formulir, Sites, dan Jamboard)
  • Komunikasi dengan pelajar,pengajar, wali, dan administrator dari mana saja (Meet, Chat, dan Gmail)

Maka dari itu, Anda harus: 

  • Menjaga kerahasiaan Akun Pembelajaran milik pribadi dan tidak membagikan password Anda kepada siapa pun.
  • DILARANG menyimpan dan membagikan file pribadi seperti foto, video, dokumen pribadi lainnya atau menggunakan Akun Pembelajaran untuk kegiatan yang tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran dan pendidikan.
  • DILARANG menyalahgunakan Akun Pembelajaran untuk terlibat dalam kegiatan ilegal yang melanggar hukum atau menyimpan konten berbahaya dan terlarang.

Ini mengingatkan saya, untuk menggunakan akun belajar.id dengan bijaksana dan tidak menyalah gunakan untuk kepentingan di luar proses belajar mengajar.

Keseruan sesi sore ini berlanjut dengan Demo Slam yang berisi beberapa tips dan trik tersembunyi dari akun belajar.id berdasarkan pengalaman para narasumber, yang sudah mereka terapkan di sekolah:

    1. Pak Dadan: di masa PJJ ini guru tidak dapat bertatap muka langsung dengan siswa, maka memantau dan menganalisis kebiasaan belajar siswa menjadi sulit. Namun dengan menggunakan google classroom, google slide dan google analytics, kesulitan ini dapat diatasi.
    2. Pak Haeruddin, salah satu masalah di sekolah yang pernah muncul adalah siswa kehilangan buku raport dan file raport seperti nilai siswa hilang, agar tidak terulang maka dapat diatasi dengan memasukkan semua data siswa dan penilaian ke dalam drive bersama.
    3. Ibu Luh Eka Yanthi, merancang pemantauan kehadiran peserta didik dengan menggunakan google data studio.
    4. Ibu Nur Ernawati, mengajak murid secara interaktif berkolaborasi dalam proses belajar mengajar dengan google jamboard.
    5. Pak Bayu: database siswa  berisis ribuan jumlah data, ketika dalam proses pembelajaran hanya perlu mengambil data yang diperlukan, maka dapat dicari dengan mudah jika kita menggunakan tabel pivot. 

Wah… ternyata ada banyak sekali fitur di dalam belajar.id yang tersembunyi dan saya sendiri baru tahu, seperti data studio, tabel pivot, dan google analytics.

Para Narasumber semakin menggugah semangat peserta festival dengan membagikan kisah berkesan yang mereka alami, kala menggunakan akun belajar.id:

    1. Ibu Luh Eka Yanti: mengajar di sekolah yang sangat besar, dengan 2225 siswa yang terbagi di dalam 10 jurusan, tentu tidak mudah dalam melakukan pendataan kehadiran. Namun dengan google data studio, pendataan menjadi sangat baik. 
    2. Pak Dadan menyadari bahwa memperkenalkan akun pembelajaran belajar.id adalah hal yang tidak mudah. Maka beliau memulai dengan memberikan edukasi kepada orang tua yang merupakan ujung tombak proses belajar anak di rumah. Beliau berprinsip, bahwa teknologi hadir untuk memudahkan kita, bukan untuk membuat rumit.
    3. Pak Bayu merasakan bahwa belajar.id mengubah gaya sekolah dan gaya tiap guru dalam mengajar. Dari hal yang sederhana seperti tidak perlu lagi menenteng tas besar untuk membawa laptop pribadi, karena isi komputer di rumah dan sekolah sudah sama. Tidak lagi perlu menggunakan flash disk, bisa bekerja dimanapun, kalender pendidikan sekolah ada di google calendar. Pada prinsipnya, semua kegiatan belajar mengajar menjadi powerful, kala semua fitur dalam akun belajar.id digunakan secara maksimal. 
    4. Pak Haeruddin menceritakan kesulitan siswa di sekolahnya. Dari 40 siswa ada 1 yg tidak punya smartphone. Punya smartphone tapi tidak punya kuota, smartphone tidak mendukung utk download aplikasi. Namun semua ini tidak menghalangi mereka untuk mencoba hal baru seperti mengenal belajar.id. Dan benar saja, belajar.id memberi banyak manfaat, seperti tidak khawatir drive penuh dan bisa merekam pertemuan pembelajaran daring. 

Sama seperti Pak Dadan, beliau juga memulai dengan sosialisasi kepada orang tua, karena orang tua berperan penting dalam PJJ. Dengan latar belakang pendidikan dan ekonomi orang tua yg beragam, maka pembelajaran dilakukan secara bertahap. Mulai dari hal sederhana seperti google form, setelah terbiasa menggunakan google form baru mereka belajar google meet, dilanjutkan dengan google classroom.

Saya sendiri kerap pesimis, guru yang sudah lanjut usia atau mereka yang berada di ruang nyaman dengan pola mengajar konvensional, apakah mau menggunakan akun pembelajaran belajar.id yang berbasis teknologi? Namun dari pengalaman narasumber kita sore ini, saya yakin, dengan satu orang guru yang memulai di sekolah mereka, menunjukkan manfaat bahwa belajar.id memberi banyak kemudahan dalam proses belajar mengajar, maka seluruh komunitas pelan-pelan akan mau ikut bergerak maju.

Jika bapak ibu ingin mempelajari lebih lanjut tentang belajar.id, tersedia juga modul-modulnya disini:

https://bit.ly/ceritasuksescb https://bit.ly/modulkenalakunbelajar https://bit.ly/modul30hariakunbelajar https://bit.ly/modul3harichromebook https://bit.ly/moduladminakunbelajar

Sangat murah hati ya Refo mau membagikan modul berharga ini. Saya merasa sangat terbantu, ini adalah modal untuk lebih mengenal belajar.id

Sesi hari ini juga memfasilitasi peserta bisa bertemu dan bertanya lebih banyak kepada para narasumber, lewat Meet and Greet, berikut beberapa pertanyaan peserta dan jawaban dari para narasumber:

    1. Bagaimana memantau proses belajar siswa? Awali dengan membuat materi pembelajaran di google slide, lalu tautkan dengan google analitik. Sehingga ketika siswa membaca dan mengerjakan materi pembelajaran dapat terpantau berapa lama mereka membaca dan mengerjakan tugas yang ada.
    2. Tidak semua siswa mempunyai gadget yang memadai, sehingga absensi harus guru yang mengisi. Bagaimana caranyanya? Yang paling sederhana, gunakan saja google sheet, kunci sehingga yang bisa mengabsen hanya wali kelas.
    3. Saat menggunakan aplikasi apakah ada kendala? Bagaimana cara agar pengalaman ini dapat diterima dengan baik oleh rekan guru yg ada di ruang nyaman, tidak mau menerima perubahan? Jawaban Pak Dadan: tidak ada kendala karena semua aplikasi ada di belajar.id.

Cara mengajak  guru, orang tua dan peserta didik mau menggunakan belajar.id adalah dengan konsisten secara pribadi menggunakan dan tunjukkan manfaatnya, maka yang lain akan termotivasi dan tergerak untuk mencoba. Tunjukkan bahwa pekerjaan kita jadi lebih mudah dan lebih cepat selesai, ini membuat guru lain tertarik, penasaran dan minta diajak belajar dan akhirnya mau mulai memakai google classroom.

4. Bagaimana agar folder lebih rapi? 

      • Buatlah google group. 
      • Bedakan mana file pribadi dan  mana bersama dgn rekan, seperti kurikulum, RPP, silabus. 
      • Namai folder dengan nama yg mudah diingat.
      • Dapat juga diberi penomoran dan diberi warna. 

Jika masih mempunyai pertanyaan soal belajar.id, kita dapat bergabung di Facebook Group Belajar di Mana Saja dengan belajar.id https://bit.ly/grupbelajardimanasaja

Penulis : Dyahni Ardrawersthi

Artikel Terkait :

Share :

Related articles