Kekuatan Storytelling dalam Membentuk Generasi Emas

storytelling hari dongeng sedunia refo

Storytelling atau bercerita adalah sebuah cara untuk menyampaikan pesan, moral, nilai dan budaya melalui narasi yang menarik dan memikat. Apa manfaat membangun budaya storytelling pada anak? Yuk, simak artikel ini.

Storytelling adalah bentuk pengajaran tertua. Hal ini menjadi pengikat dalam komunitas manusia mula-mula, memberi anak-anak jawaban atas pertanyaan terbesar tentang penciptaan, kehidupan, dan akhirat. Cerita atau kisah adalah hal yang mendifinisikan dan membentuk kita sebagai masyarakat. Tak semua manusia di muka Bumi ini melek huruf, tetapi setiap budaya dan kelompok manusia memiliki cerita.

Meskipun storytelling merupakan bentuk pengajaran tertua, hal ini dapat menjadi keterampilan yang dibutuhkan anak-anak di masa mendatang. Membangun budaya bercerita pada anak-anak tidak hanya membantu perkembangan intelektual anak, tetapi juga membantu mereka belajar berempati dan mengembangkan kemampuan sosial.

Dalam artikel ini, REFO merangkum manfaat storytelling dari beberapa sumber berikut:

  1. Importance of Storytelling in Child Development
  2. Reading to children is so powerful, so simple and yet so misunderstood
  3. Early Literacy

Adapun beberapa alasan pentingnya budaya storytelling bagi perkembangan anak-anak adalah:

  1. Meningkatkan kemampuan kognitif

Melalui cerita, anak-anak belajar memperluas kosakata, meningkatkan kemampuan berbahasa, mempelajari hal baru, dan memperkuat pemahaman mereka tentang hubungan sebab akibat. Mereka juga dapat mempraktikkan kemampuan logika dan kreativitas saat menciptakan cerita mereka sendiri atau mencoba memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.

  1. Membantu perkembangan sosial

Budaya storytelling juga membantu anak-anak untuk belajar keterampilan berkomunikasi. Dari cerita, mereka belajar cara berbicara yang baik dengan orang lain maupun di depan umum, memperhatikan reaksi pendengar, dan mengembangkan kemampuan mendengarkan dengan lebih baik.

Dari isi cerita, anak-anak juga dapat belajar mengenali perbedaan latar belakang, kepribadian, pengalaman, maupun kepercayaan. Perspektif mereka juga akan meluas karena mereka terpapar dengan sudut-sudut pandang yang berbeda. Semua hal ini berguna untuk membantu mereka tumbuh menjadi anak yang lebih terbuka dan toleran di lingkungan sosialnya.

  1. Membangun empati dan memahami perasaan orang lain

Cerita dapat membantu anak-anak untuk memahami perasaan dan belajar dari pengalaman orang lain, bahkan ketika mereka tidak mengalaminya sendiri. Melalui cerita, anak-anak berkenalan dengan berbagai emosi dan perasaan dan belajar cara berempati pada orang lain di situasi-situasi tertentu, terutama jika pendongeng mengekspresikan emosi-emosi tersebut saat bercerita.

  1. Mendorong minat dan rasa ingin tahu

Storytelling juga membantu anak-anak dalam memperluas pengetahuan dan mendorong rasa ingin tahu. Mereka dapat mengenal konsep-konsep baru, masuk ke berbagai tempat dan situasi yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya, maupun menjelajahi ide-ide baru dan menarik. Ketika sebuah alur cerita menggantung, anak dapat dipantik untuk menebak kelanjutannya. Hal ini tentunya menarik minat mereka terhadap cerita tersebut, dan memancing rasa ingin tahu.

  1. Membentuk kebiasaan membaca

Hal terakhir yang tak kalah penting adalah, anak-anak yang tumbuh dengan cerita dan dongeng cenderung lebih suka membaca dan mencari tahu tentang dunia sekitarnya. Hal ini dikarenakan mereka sudah terbiasa terpapar dengan dunia tanpa batas yang ditawarkan bacaan.

Keterampilan dan kebiasaan membaca sangat penting untuk membentuk Generasi Emas, karena buku memberi akses ke pengetahuan dan pengalaman yang tak terbatas yang dapat menginspirasi mereka dalam perkembangannya, dan di masa mendatang. Banyak studi yang membuktikan bahwa anak yang suka membaca juga lebih berprestasi secara akademi. Studi ini adalah salah satunya.

Budaya storytelling sangat penting dalam perkembangan anak, oleh karena itu, sebagai orang tua dan pendidik kita perlu membentuk lingkungan yang mendukung tumbuhnya budaya ini. Secara rutin, kita dapat membacakan cerita dan dongeng dari berbagai budaya dan membahasnya bersama, serta mendorong mereka untuk membuat cerita sendiri. Dalam berproses, dukung anak-anak dengan memberikan respons positif serta umpan balik yang membangun dan menguji pemikiran kritis mereka. Hal ini akan membuat mereka menyukai aktivitas bercerita.

Dengan terbentuknya budaya storytelling, anak-anak Indonesia diharapkan dapat bertumbuh menjadi Generasi Emas yang akan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Penulis: Dania Ciptadi

Artikel terkait:

Share :

Related articles