Cerdas Mengajar dengan AI

mengajar dengan AI

Penggunaan AI dalam pendidikan semakin umum, mulai dari pembuatan animasi pembelajaran hingga koreksi tugas. Yuk, kita manfaatkan semaksimal mungkin, tetapi tetap dengan bijak.

Teknologi AI berkembang sangat cepat, lebih cepat dari yang pernah kita pikirkan. Jika kita tidak mau beradaptasi, kita akan sangat “ketinggalan zaman”. Hal ini terdengar menakutkan, tetapi sebenarnya perkembangan AI tidak sepenuhnya suram dan menakutkan. Jika digunakan dengan baik dan bijak, AI justru memberi kesempatan lebih untuk mendukung proses pembelajaran.

Sebelum mengadopsi AI dalam KBM, sekolah perlu menegaskan bahwa AI bertujuan membantu, bukan sepenuhnya menggantikan proses belajar mengajar. Hal ini tak hanya perlu ditegaskan kepada siswa, tetapi juga kepada para pengajar sehingga pemanfaatan AI di sekolah dapat memberikan kebaikan, dan bukan sebaliknya.

Saat ini, sudah banyak alat AI yang didesain sedemikian rupa sehingga mudah untuk digunakan oleh pendidik untuk dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif dan menarik.

Apa saja sih?

AI chatbot seperti Gemini bisa membantu guru untuk membuat rencana belajar (lesson plan), menanyakan ide KBM interaktif untuk topik belajar tertentu, hingga memeriksa hasil ulangan anak-anak dengan cepat. Beberapa AI chatbot juga mendukung gambar, sehingga guru bisa memotret (atau menangkap layar) hasil tugas siswa dan meminta AI memeriksa hasilnya.

Gambar 1: Contoh cara meminta AI untuk membuatkan lesson plan. Semakin rinci semakin akurat respon dari AI chatbot.

AI masih bisa melakukan kesalahan, sehingga kita harus kritis dan memeriksa jawaban yang dihasilkan AI serta melakukan beberapa penyesuaian. Namun, tentunya waktu berharga guru dapat terpangkas banyak karena tidak perlu lagi berpikir dari nol. Anggap AI chatbot sebagai rekan kerja untuk bertukar pikiran.

Dalam menyiapkan materi pengajaran, guru juga bisa menggunakan AI grafis untuk membuat animasi, video/audio, atau desain menarik sehingga bahan pelajaran tidak membosankan. Salah satunya adalah Canva untuk Pendidikan. Tak hanya mudah digunakan dan menyediakan banyak pilihan, platform ini 100% gratis untuk institusi pendidikan dasar, menengah, dan atas. Canva untuk Pendidikan mencakup semua fitur Canva Pro, seperti jutaan gambar premium, font, grafik, video, animasi, dan banyak lagi. Canva untuk Pendidikan juga mencakup ribuan templat yang berfokus pada pendidikan, alur kerja sederhana bagi guru untuk mengelola tugas siswa, dan terintegrasi dengan berbagai LMS.

Gambar 2: Canva memiliki banyak opsi desain untuk membuat materi pelajaran menjadi lebih menarik.

Platform ini sangat fleksibel. Tidak hanya memberikan kanvas kosong, tetapi menyediakan banyak template serta kerangka desain siap pakai dan dapat disesuaikan dengan topik-topik pembelajaran. Canva untuk Pendidikan juga sudah dilengkapi dengan tenaga AI yang bisa membantu kita meramu desain materi ajar yang menarik dan interaktif.

Terakhir, kita juga bisa menyemarakkan KBM dengan gim interaktif yang bisa dibuat dengan mudah dengan alat AI seperti Educaplay atau Blooket.

Gambar 3: Beberapa jenis permainan menarik yang bisa diintegrasikan dengan materi pelajaran untuk menggantikan pekerjaan rumah dan tugas sekolah yang monoton.

Permainan yang dibuat di Educaplay sangat mudah dibuat dan bisa digunakan sebagai aktivitas cerdas cermat kelompok di sekolah (misal: tim pemenang adalah yang pertama sampai di titik akhir atau menyelesaikan permainan). Beberapa permainannya juga cocok diberikan ke siswa sebagai pekerjaan rumah untuk melatih ingatan mereka terhadap topik yang dibahas.

Sementara Blooket menawarkan gamifikasi pemain majemuk yang sangat lazim dimainkan oleh para digital native saat ini. Permainan ini cocok dimainkan di lingkungan ruang kelas karena bersifat live dan real-time di mana para siswa akan saling berlomba untuk menjadi pemenang.

Gambar 4: Ruang tunggu permainan Blooket di mana guru dapat menunggu semua siswa untuk masuk sebelum memulai permainan.
Gambar 5: Salah satu tayangan hasil kompetisi Blooket di akhir permainan. Siswa dapat melihat pencapaian mereka serta berapa banyak jawaban yang salah.

Tentunya semua ini perlu kemauan dari para pendidik untuk mempelajari ragam aplikasi dan teknologi yang bisa membuat proses belajar mengajar mereka menjadi lebih menyenangkan. Bagi pengajar yang tidak tahu harus memulai dari mana, mulailah dari rujukan-rujukan di atas.

AI akan terus berkembang dan semakin merasuki dunia pendidikan sehingga sia-sia melarang siswa menggunakan AI. Akan lebih baik jika memandu dan mengarahkan mereka untuk dapat memakai AI dengan bijak, dan berteman dengan AI untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar.

Yuk, kita sama-sama belajar beradaptasi dengan teknologi digital dan AI yang kerap digunakan siswa dan memanfaatkannya untuk menyemarakkan dunia belajar. Optimalkan AI untuk menciptakan KBM yang menawan dan interaktif, sehingga siswa akan semakin mencintai ilmu.

Semangat belajar, para pengajar!

Penulis: Dania Ciptadi

Editor: Astrid Prahitaningtyas

Artikel terkait:

Share :

Related articles