Tip Praktis Dukung Murid Menjadi Pribadi yang Unggul dan Sukses

Any Sulistyawati, Guru SD Negeri Lebak Bulus 02 Jakarta Selatan, adalah salah satu pendidik yang menerapkan cara belajar sambil bermain sebagai salah satu langkah untuk mendukung murid menjadi pribadi yang unggul dan sukses.

Bukan dengan pemahaman yang rumit, sebenarnya penerapan Profil Pelajar Pancasila (P3) bisa diwujudkan dengan cara yang sederhana. Kendati begitu, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa sebenarnya setiap anak memiliki definisi unggul dan sukses yang berbeda-beda. 

Salah satu definisi anak yang unggul dan sukses bagi Any adalah ketika anak sudah berhasil berjalan dan berlari. Pemahaman kontekstual ini membuat Any terdorong untuk membuat serangkaian permainan agar siswa yang dididiknya dapat lebih memahami pembelajaran. 

Bermain sambil Belajar Matematika

Dalam pemaparannya, Any menegaskan bahwa semua aktivitas yang dilakukan di kelas tentunya mesti berlandaskan Profil Pelajar Pancasila. Landasan itu memiliki enam dimensi yang nantinya diupayakan bisa dimiliki oleh anak-anak sampai mereka beranjak dewasa.

Adapun enam dimensi atau ciri Profil Pelajar Pancasila adalah:

  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia;
  2. Berkebinekaan global;
  3. Bergotong royong;
  4. Mandiri;
  5. Bernalar kritis; dan
  6. Kreatif.

Any mewujudkan setiap dimensi tersebut dengan bermain sambil belajar matematika, mata pelajaran yang diampunya.

Berikut permainan yang dibuat oleh Any selama sesi pembelajarannya berlangsung:

Tepuk Ganjil Genap

Permainan ini dilakukan dengan cara:

  1. Membagi siswa menjadi kelompok yang berpasang-pasangan.
  2. Masing-masing anak yang berpasangan bertugas menebak jawaban angka ganjil atau angka genap.
  3. Any memberikan soal matematika kepada semua pasangan; jika jawaban dari soal itu ganjil, siswa yang bertugas memberi jawaban angka ganjil akan menepuk tangan pasangannya; begitu pula jika jawabannya angka genap, maka siswa yang bertugas memberi jawaban angka genap akan menepuk tangan pasangannya.
  4. Siswa yang mendapat poin terbanyak adalah siswa yang berhasil menebak jawaban dari soal yang diberikan.

Di akhir permainan, Any menyadari bahwa yang berhasil mengikuti permainan dengan baik adalah siswa-siswa yang bernalar kritis. Mereka dapat menjalani permainan dengan penuh antusias, dan tanpa adanya pertengkaran. Permainan “Tepuk Ganjil Genap” yang diciptakan Any dapat dilihat di video ini.

Cipta Lirik Lagu

Permainan ini diciptakan agar para siswa mudah mengingat materi pembelajaran, karena isi dari lagu adalah seputar materi mata pelajaran matematika.

Untuk membuat lagu dengan lirik materi pelajaran matematika, Any membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang berisikan tiga sampai lima anak. Para siswa boleh memilih lagu nasional anak-anak seperti “Cicak-cicak”, “Pelagi-pelangi”, dan sebagainya, yang nantinya lirik lagu tersebut akan digubah menjadi lirik lagu materi mata pelajaran matematika.

Melalui permainan ini, Any melihat bahwa anak-anak bisa semakin kreatif dengan lirik lagu yang mereka buat. Selain kreatif, anak-anak juga memiliki semangat gotong royong untuk menyelesaikan bait demi bait lirik lagu. Permainan ini dapat dilihat di cuplikan video ini.

Membuat Kesepakatan Kelas

Langkah sederhana lainnya adalah dengan membuat kesepakatan kelas.

Biasanya kesepakatan kelas adalah hasil dari dikte guru tanpa memberikan kesempatan siswa untuk menyuarakan pendapatnya, agar kemudian mereka dapat menaati peraturan yang ada. 

Namun, berbeda dengan membuat kesepakatan kelas yang biasanya, kini Any membiarkan anak-anak untuk membuat kesepakatan kelasnya sendiri. Dalam hal ini, Any tidak mengintervensi anak-anak, sehingga mereka bisa lebih peka dan mandiri, jika mereka melanggar peraturan yang telah mereka tetapkan sendiri.

Kendati dibuat sendiri oleh anak-anak, bukan berarti Any tidak mengawasinya. Ia tetap menegaskan kesepakatan kelas yang telah dibuat itu. Contohnya, salah satu kesepakatan adalah tidak boleh terlambat masuk kelas. Ketika ada siswa yang terlambat, Any tetap mengajak anak tersebut bicara di perpustakaan, dan menanyakan alasan mereka datang terlambat. Namun, hal itu dilakukannya dengan tidak menggunakan nada atau kata-kata yang penuh amarah, alih-alih Any justru mendengarkan siswanya yang terlambat itu dengan penuh perhatian. Any menilai bahwa anak-anak bisa merasakan jika gurunya itu tulus perhatian atau tidak. Dan jika siswa merasakan ketulusan hati gurunya, Any percaya kalau mereka tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

Langkah-langkah Praktis Membangun Murid Menjadi Pribadi yang Unggul

Agar bisa membangun murid menjadi pribadi yang unggul sesuai Profil Pelajar Pancasila, Any menerapkan langkah-langkah praktis berikut:

  1. Memberikan dukungan emosional
    • Tunjukkan perhatian dan cinta kepada siswa
    • Dengarkan masalah dan kekhawatiran mereka dengan penuh perhatian
    • Berikan umpan balik positif untuk memperkuat rasa percaya diri mereka
  1. Mengupayakan untuk fokus pada pendidikan
    • Dorong minat mereka dalam pembelajaran dan pengetahuan
    • Pastikan mereka memiliki lingkungan belajar yang baik di rumah dan di sekolah
    • Bantu mereka mengembangkan keterampilan belajar yang efektif
  1. Mendukung pengembangan keterampilan sosial
    • Ajarkan keterampilan komunikasi yang baik
    • Dorong kerjasama dan kemampuan bekerja dalam tim
    • Latih mereka dalam pemecahan masalah dan konflik
  1. Menjadi model perilaku positif
    • Jadilah teladan yang baik dalam hidup sendiri
    • Tunjukkan cara mengatasi rintangan dan kegagalan dengan bijak
  1. Mendorong kemandirian
    • Ajarkan teknologi dan keterampilan waktu
    • Biarkan mereka mengambil tanggung jawab dalam tugas sehari-hari, seperti berdoa, literasi mandiri, dst
    • Beri mereka kepercayaan untuk memutuskan persoalan meski tanpa guru di samping mereka
  1. Mendorong kepemimpinan
    • Beri mereka waktu untuk memimpin (jangan intervensi mereka terlalu dalam)
    • Dorong mereka untuk berkolaborasi dalam kegiatan sosial atau amal

Selain itu, Any juga mengajak setiap pengajar untuk menyadari bahwa setiap murid adalah individu yang unik. Maka itu, penting untuk beradaptasi dengan kebutuhan, minat, dan bakat mereka masing-masing. Tidak mudah, proses ini membutuhkan kesabaran, komitmen, dan dukungan berkelanjutan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya. 

Hal kreatif yang dilakukan Any menginspirasi kita untuk mau memaksimalkan pembelajaran dengan memanfaatkan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar maupun dari apa yang kita punya, sehingga bisa mendukung murid menjadi pribadi yang unggul dan sukses.

Cerita lengkap Any bisa disimak dalam webinar ini.

Penulis: Ega Krisnawati

Artikel terkait:

Share :

Related articles