Generasi Muda, Indonesia Membutuhkanmu!

sumpah pemuda

Tahun 2023, sebanyak 15.000 orang berhasil mendapatkan beasiswa pendidikan penuh dari Pemerintah Indonesia untuk jenjang S2 dan S3. Merupakan jumlah terbanyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Setelah menyelesaikan pendidikannya, agaimana harusnya para penerima beasiswa ini bersikap?

Sebuah pepatah mengatakan, “Ada banyak jalan menuju Roma”. Kalimat ini berlaku bagi para peserta didik Indonesia, untuk dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Untungnya, banyak tawaran beasiswa yang dapat diakses, baik yang diselenggarakan oleh swasta, LSM, maupun Pemerintah. Persyaratannya pun bermacam-macam, dengan benefit yang beragam.

Untuk beasiswa yang diberikan Pemerintah, setiap tahun, peminatnya tak pernah sedikit. Setidaknya, ribuan peserta didik mengantre untuk mendapatkan kuota beasiswa ini. Rata-rata, sekitar 3.000-5.000 orang mendapatkan “jatah” studi gratis dari Pemerintah. Tahun 2023 ini, peminat beasiswa membludak, mencapai lebih dari 30.000 orang, dan hanya separuhnya mendapatkan kuota.

Pemerintah menggelontorkan anggaran ratusan triliun rupiah melalui program beasiswa. Setiap penerima beasiswa mendapatkan tunjangan yang besar, mulai dari seluruh komponen dana pendidikan dan tunjangan untuk keperluan administrasi, serta kebutuhan bulanan.

Pemerintah memang tidak main-main dalam usahanya mencetak SDM unggul, karena menyadari bahwa Indonesia membutuhkan generasi penerus yang mampu bersaing di kancah internasional. Peningkatan mutu SDM inilah yang menjadi sasaran utama. Oleh karena itu, penerima beasiswa ini diwajibkan untuk kembali ke Indonesia dan berkarya untuk Negeri.

Indonesia akan mengalami era bonus demografi pada tahun 2030 – 2040 mendatang. Artinya, jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan usia nonproduktif (65 tahun ke atas). Bonus demografi, yang memberikan dukungan SDM usia produktif yang melimpah, menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan.

Generasi mudalah, yang saat ini tengah melakukan studi baik di dalam maupun luar negeri, yang akan memegang kendali perekonomian bangsa di masa mendatang. Di tangan merekalah, nasib negara ini akan ditentukan; stagnan atau melesat maju. Namun, untuk berkarya bagi negeri bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan tekad teguh dan panggilan untuk melayani, hal yang akan terwujud jika generasi muda Indonesia memiliki nasionalisme yang tinggi serta kesetiaan pada bangsa dan negara.

Untuk itu, kita harus selalu kembali pada ikrar pemuda Indonesia dalam Sumpah Pemuda, yang peringatannya jatuh tiap 28 Oktober. Jadikan Sumpah Pemuda sebagai pengingat bahwa semangat persatuan dan cinta pada tanah airlah yang menjadi napas Bumi Pertiwi hingga saat ini, dan sampai kapan pun.

Jika bukan generasi muda yang meneruskan tonggak kepemimpinan Indonesia, siapa lagi? Apalagi di era modern, di mana batas antarnegara semakin tipis, generasi muda Indonesia memiliki akses tak terbatas ke beragam aspek keilmuan. Mereka mendapatkan kesempatan yang sama dengan pemuda lainnya di seluruh dunia dalam menggali potensi dan bakat yang mereka miliki. Tentu ini menjadi modal besar yang bisa digunakan untuk memajukan Indonesia.

Pada peringatan Sumpah Pemuda kali ini, mari kita merenung sejenak. Apa yang dapat dilakukan oleh generasi muda Indonesia untuk negara ini? Dengan segala privilege yang ada dan semua akses yang terbuka lebar, apa yang bisa diberikan untuk Indonesia? 

Presiden Joko Widodo meminta agar para penerima beasiswa pulang ke Tanah Air untuk menjadi motor penggerak kemajuan bangsa. Kontribusi para penerima beasiswa sangat dinanti di tengah percaturan global yang kian kompetitif. Pengalaman belajar dari luar negeri menjadi bekal berharga untuk dapat diadopsi di negeri sendiri. Terlebih, kini Indonesia tengah gencar melakukan hilirisasi industri di berbagai sektor. Peran para lulusan luar negeri menjadi penting untuk menyelaraskan antara kebutuhan SDM dan dunia usaha yang kian kompetitif.

Tidak dikhususkan bagi para penerima beasiswa dari Pemerintah, hal ini baiknya juga berlaku untuk semua pemuda yang berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi di luar negeri. Harapan bangsa tertuju pada Anda! Tak perlu lagi kita mengacungkan bambu runcing untuk memperjuangkan kemerdekaan. Namun, kecerdasan dan ilmu yang kita punya akan membuat negara ini terus berkembang, berproses menjadi negara maju yang memiliki ekonomi yang solid, dan berdaya saing di kancah internasional.

Mari bawa semangat nasionalisme ke mana pun kaki ini menjejak. Mari selalu ingat akar bangsa yang tergurat jelas di wajah kita, selama dan sejauh apa pun kita berkelana di negeri orang. Jika bukan kita yang meneruskan dan memajukan Indonesia, siapa lagi?

Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda!

Penulis: Diah Lucky Natalia

Artikel terkait:

Share :

Related articles