Mempersiapkan Sekolah di Era Artificial Intelligence (AI)

sekolah di era artificial intelligence

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence – AI) telah mengubah lanskap pendidikan secara signifikan. Sekolah harus beradaptasi dan bertransformasi agar tetap relevan dan berkembang pesat. Bagaimana caranya?

Kehadiran Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu faktor substansial yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Sekolah memiliki peran krusial dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh perkembangan zaman. Ada beberapa hal yang perlu dicermati dan dilakukan oleh sekolah agar dapat terus berkembang pesat dalam era teknologi ini.

Menyesuaikan Kurikulum

Pendidikan memiliki substansi yang disebut kurikulum. Tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal, dan evaluasi semuanya mengacu pada kurikulum. Saat ini, kurikulum yang umumnya berlaku di Indonesia adalah Kurikulum Merdeka, yang dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang fleksibel

Merdeka Belajar, yang merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, menjadi sebuah inovasi yang dalam implementasinya mengalami banyak hal, misalnya terkait kebijakan yang harus menyesuaikan dengan kondisi dan konteks yang berjalan. Hal ini sejalan dengan kemunculan Society 5.0 yang merupakan dampak dari pesatnya Revolusi Industri 4.0 yang memengaruhi tatanan industri menjadi serba digital. Masyarakat jadi tidak bisa lepas dari teknologi, dan perubahan perilaku masyarakat ini tentunya berdampak terhadap peserta didik. 

Oleh karenanya, sekolah perlu menyesuaikan dan/atau mengembangkan kurikulum agar mencerminkan perkembangan terbaru dalam bidang teknologi, termasuk AI. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan muatan yang relevan dengan AI, agar sekolah dapat membantu siswa untuk memahami konsep dasar AI beserta aplikasi praktisnya. Penting juga untuk memasukkan aspek etika dan dampak sosial dari penggunaan AI, sehingga siswa tidak hanya memahami bagaimana menggunakan teknologi tersebut, tetapi juga memahami implikasi moral dan sosialnya.

Meningkatkan Literasi Digital Guru

Sebagai ujung tombak dalam proses pendidikan, guru harus memiliki pemahaman yang komprehensif tentang teknologi, termasuk AI, serta cara mengintegrasikannya dalam pembelajaran.

Terdapat beberapa strategi untuk meningkatkan kemampuan literasi digital pada guru, salah satunya adalah dengan menyediakan dan/atau memberikan pelatihan tentang bagaimana mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, serta memberikan dukungan teknis yang diperlukan agar guru merasa nyaman dan percaya diri dalam menggunakan alat-alat teknologi tersebut.

Berkolaborasi dengan Industri 

Kolaborasi dengan industri dapat menjadi sumber daya yang berharga bagi sekolah dalam mempersiapkan siswa menghadapi era AI. Kerja sama dengan pihak eksternal akan membantu sekolah mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan teknologi. Kolaborasi ini juga akan memberikan kesempatan bagi sekolah untuk mengadakan program-program yang relevan dengan kebutuhan industri, seperti workshop, seminar, atau program magang bagi siswa yang akan membantu mereka mendapatkan pengalaman praktis dan wawasan tentang aplikasi nyata dari teknologi.

Mengembangkan Soft Skill pada Siswa

Meskipun teknologi, termasuk AI, menjadi semakin penting dalam dunia kerja, soft skill tetap merupakan aspek penting yang perlu ditanamkan dalam pendidikan.

Berikut adalah pernyataan Dale Carnegie, seperti yang dikutip dari situs webnya:

  • Manfaat AI sangat bergantung pada kualitas keterampilan dan kemampuan manusia, serta sikap masyarakat terhadap AI.
  • Agar tetap merasa positif terhadap AI, terutama di lingkungan kerja, orang harus yakin bahwa mereka memiliki dan mengembangkan keterampilan untuk beradaptasi dengan perubahan yang diakibatkan oleh AI.
  • Institusi harus menyelaraskan strategi pelatihan dan/atau pendidikan mereka dengan soft skill, seperti keterampilan komunikasi, berpikir kritis, kreativitas, dan teamwork, yang akan semakin penting di era AI.

Temuan ISACA menyatakan bahwa soft skill bukan hanya sekedar pelengkap, tapi justru menjadi kunci utama dalam lanskap digital yang semakin saling terhubung dan kompleks. Tabel berikut adalah lima belas soft skill penting menurut penelitian ISACA (Sumber: ISACA’s State of Cybersecurity 2023 Report):

soft skills

Mengintegrasikan AI dalam Pembelajaran

Terakhir, tetapi justru yang paling penting, adalah sekolah perlu mengintegrasikan AI dalam proses pembelajaran sehari-hari. Banyak terdapat manfaat dari integrasi AI dalam pembelajaran. Untuk itu, sekolah juga perlu meningkatkan fasilitas dan infrastruktur teknologi, menyediakan akses yang memadai dan mendukung digitalisasi. Koneksi internet yang stabil, platform pembelajaran daring, hardware dan software  yang mendukung keamanan ekosistem digital sekolah, serta sumber daya digital lainnya yang dapat membantu memperluas akses siswa terhadap informasi dan memfasilitasi pembelajaran kolaboratif.

Sebagai institusi dalam industri yang berkomitmen pada pendidikan dan pengembangan keterampilan sumber daya manusia, REFO siap membantu sekolah-sekolah untuk bersiap menghadapi era AI.

Begitu banyak program yang REFO rancang guna mengeksplorasi peran teknologi dalam mereformasi pendidikan di Indonesia, demi masa depan yang lebih baik. Di antaranya adalah REFO Roadshow 2024 “Mempersiapkan Sekolah di Era AI”, misalnya, di mana REFO akan berbagi wawasan dan praktik baik integrasi AI dalam sistem pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Atau G-Schools Indonesia Summit (GSIS)  2024 yang mengusung tema “Tren AI dalam Pembelajaran Berbasis Google”. 

REFO juga banyak mengadakan short course, yang akan memberdayakan Anda mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, termasuk AI, dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Tak lupa bootcamp, yang akan membantu Anda lulus ujian Google Certified Educator, sertifikasi dengan segudang manfaat yang akan memampukan Anda memaksimalkan pemanfaatan teknologi Google dalam pembelajaran.

Tahun lalu, REFO telah menyelenggarakan Indonesia Future of Learning Summit (IFLS) 2023 dengan tema “The Power of Artificial Intelligence (AI) for Learning”.  Tentunya, IFLS akan kembali hadir tahun ini dengan tema yang tak kalah serunya.

Mempersiapkan sekolah di era AI membutuhkan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak. Dengan bekerja sama, kita dapat memastikan bahwa sekolah siap untuk memberikan pendidikan yang berkualitas bagi generasi penerus bangsa, demi mencapai Indonesia Emas 2045.

Penulis: Astrid Prahitaningtyas

Artikel terkait:

Share :

Related articles