Memaksimalkan Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan Modern

artificial intelligence pendidikan

Artificial Intelligence telah bagian integral dalam transformasi berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu bidang yang semakin dijejali oleh kehadiran AI adalah pendidikan. Bagaimana pendidik memaksimalkan potensi AI?

Artificial Intelligence (AI) telah menjadi bagian primer dalam tumbuh kembang teknologi pendidikan. AI mulai banyak mengambil peran dalam kegiatan pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi. Hal ini memberikan implikasi secara eksplisit terhadap kehidupan kerja manusia di masa depan. Pada era yang semakin kompetitif, sekolah harus mampu memaksimalkan kehadiran teknologi ini, untuk memudahkan pekerjaan guru maupun siswa, tanpa khawatir AI akan mengambil alih peran pendidik.

REFO sudah pernah membahas tentang apa itu AI, dan bagaimana strategi menghadapinya. Singkatnya, AI adalah sebuah alat yang bisa berpikir dan belajar. Penciptaan AI pada dasarnya bertujuan untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. Ini termasuk pembelajaran, penalaran, dan pengambilan keputusan. Namun, tidak seperti manusia, AI menggunakan program khusus untuk “berpikir”, mengolah informasi, dan membuat kesimpulan atau keputusan berdasarkan informasi tersebut. AI bekerja dengan menggabungkan sekumpulan besar data yang “diajarkan” kepadanya, sehingga kemampuan AI sangat terbatas pada manusia yang menciptakan dan “mengajarinya”.

Nah, di tengah zaman yang segalanya serba teknologi, serba AI ini, bagaimana pendidik dapat memaksimalkan potensinya untuk memudahkan tugas dan pekerjaan sehari-hari, tanpa khawatir tergantikan oleh AI?

Laporan Google for Education: Masa Depan Pendidikan mengungkapkan bahwa AI memiliki potensi besar untuk berkembang di masa depan dan membantu dalam digitalisasi pendidikan. Terdapat tiga tren yang tengah dan akan terus berlangsung dalam dunia pendidikan dalam era AI, yaitu:

  1. Personalisasi pembelajaran: setiap individu dan siswa dianggap unik, sehingga mereka memerlukan pendekatan pembelajaran yang sesuai. Teknologi, khususnya AI, dapat menyediakan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Dengan menganalisis data perilaku belajar, AI dapat menyesuaikan materi, metode pengajaran, dan tingkat kesulitan sesuai dengan kemampuan dan preferensi siswa.
    1. Pengajaran interaktif: berbagai aplikasi AI menyediakan pengalaman belajar yang interaktif dan menarik melalui simulasi, permainan edukatif, dan tutor virtual. Ini membantu meningkatkan keterlibatan siswa dan memfasilitasi pemahaman konsep yang sulit.
    2. Pemantauan progres siswa: AI dapat secara otomatis memantau kemajuan siswa dalam waktu nyata. Dengan memperhatikan pola belajar dan kinerja akademis, AI dapat memberikan umpan balik yang tepat waktu kepada guru dan siswa untuk membantu mereka mencapai potensi maksimal.
    3. Analisis prediktif: AI dapat menganalisis data historis dan faktor-faktor yang memengaruhi hasil akademis untuk membuat prediksi tentang kinerja siswa di masa depan. Ini memungkinkan pendidik untuk mengidentifikasi siswa yang mungkin memerlukan bantuan tambahan atau penyesuaian kurikulum.
  2. Efisiensi administratif: di samping pengajaran dan pembelajaran, AI juga dapat digunakan untuk mengelola tugas administratif seperti penjadwalan, evaluasi, dan pengelolaan sumber daya. Ini membantu guru menghemat waktu kerjanya, sehingga dapat lebih fokus pada interaksi langsung dengan siswanya di berbagai kelas.
  3. Pembelajaran seumur hidup: arah masa depan pendidikan adalah penerapan pembelajaran seumur hidup atau lifelong learning. Teknologi yang berkembang juga memengaruhi evolusi sistem pendidikan. Menerapkan pembelajaran seumur hidup dalam era yang serba AI bukan hanya sekadar mengikuti perkembangan teknologi, tetapi tentang menumbuhkan growth mindset, rasa ingin tahu, dan kemampuan beradaptasi.

Tiga hal tersebut di atas dapat menjadi panduan bagi kita, para pendidik, untuk dapat memaksimalkan potensi AI, baik dalam pembelajaran maupun tugas administratif sebagai guru.

Tren ketiga mengenai pembelajaran seumur hidup mengingatkan kita, bahwa kita harus terus belajar untuk tetap memiliki daya saing dalam era AI. Adapun aspek penting pembelajaran seumur hidup dalam zaman yang serba AI adalah:

  1. Keterampilan beradaptasi: seiring berkembangnya AI, keterampilan kita juga harus berkembang. Ini berarti kita harus terus update dan upgrade pengetahuan dan kemampuan kita seiring perkembangan zaman.
  2. Ketangkasan belajar: dalam dunia yang serba AI ini, ketangkasan belajar (kemampuan untuk learn, unlearn, dan relearn) menjadi hal yang sangat penting. Ini tentang kemampuan beradaptasi dan fleksibel dalam pendekatan pembelajaran kita.
  3. Kemampuan berpikir kritis dan kecerdasan emosional: meskipun AI unggul dalam menangani data, keterampilan manusia seperti berpikir kritis dan kecerdasan emosional tetap tidak tergantikan dan harus ditingkatkan.
  4. Kolaborasi antara manusia dan AI: memahami cara berkolaborasi secara efektif dengan sistem AI menjadi keterampilan yang penting. Ini tentang bagaimana memaksimalkan AI untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas kita, sehingga kita tak akan tergantikan oleh AI.

Meskipun potensi AI dalam pendidikan sangat besar, ada beberapa tantangan dan pertimbangan yang perlu diatasi. REFO pernah membahasnya dalam artikel ini. Dan dalam memanfaatkannya, kita juga harus terus mengingat Recommendation on the Ethics of Artificial Intelligence yang dikeluarkan UNESCO sebagai standar global, yang juga pernah REFO ulas dalam artikel ini.

AI memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap pendidikan dengan meningkatkan personalisasi, interaktivitas, dan efisiensi. Namun, untuk meraih manfaatnya secara penuh, penting bagi pemangku kepentingan dalam pendidikan untuk memahami, mengadopsi, dan mengelola teknologi ini dengan bijak dan bertanggung jawab. Dengan demikian, pendidikan modern dapat menjadi lebih inklusif, adaptif, dan efektif dalam mempersiapkan generasi mendatang menghadapi tantangan masa depan.

Ikuti terus perkembangan AI dalam pendidikan di blog REFO, dan tentunya dalam beragam program yang REFO selenggarakan seperti G-Schools Indonesia Summit dan REFO Roadshow “Mempersiapkan Sekolah di Era AI”.

Penulis: Astrid Prahitaningtyas

Artikel terkait:

Share :

Related articles